Imam Masjid Lindungi Pelaku Teror Van London dari Amuk Massa

Imam masjid itu membuat pagar betis bersama jemaah lainnya demi melindungi pelaku teror van London dari amuk massa.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 20 Jun 2017, 08:15 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2017, 08:15 WIB
Imam Masjid Lindungi Pelaku Teror Van London dari Amuk Massa
Imam Masjid Lindungi Pelaku Teror Van London dari Amuk Massa

Liputan6.com, London - Seorang imam masjid dari pusat komunitas muslim yang berada dekat dengan serangan van London tertangkap kamera tengah melindungi terduga pelaku teror. Berkat aksinya, imam masjid itu dipuji.

Warga di sekitar insiden mengamuk karena aksi pelaku menewaskan satu orang dan melukai 10 lainnya.

Dikutip dari Metro.co.uk, Selasa (20/6/2017), warga sempat menarik pelaku dan menjatuhkannya ke lantai. Tangannya dipiting oleh seorang warga agar ia tak lari.

Kemarahan mereka berlanjut bahkan hingga polisi datang ke lokasi. Namun, imam masjid itu bersama warga lainnya memagar betis pelaku saat ia diborgol polisi. Sang imam juga meminta agar orang-orang tenang.

Seseorang di antara warga yang marah itu berteriak kepada pelaku, "Kenapa kamu melakukan ini? kenapa?"

Sementara yang lain berteriak, "Brengsek."

Namun, sang imam terdengar berkata, "Tak ada yang boleh menyentuhnya. Tak ada satu pun."

Berbicara setelah penyerangan itu, komunitas muslim Welfare House mengeluarkan pernyataan, "Seluruh keluarga Muslim Welfare House mengirim doa kepada korban dan mereka yang terluka dalam insiden di Finsbury Park."

"Komunitas muslim di area ini terkejut dengan insiden ini. Kami telah bekerja keras untuk membangun komunitas yang cinta damai dan toleransi di Finsbury Park. Kami jelas mengutuk serangan ini," lanjut pernyataan itu.

Pihak komunitas itu meminta warga agar tetap tenang dan meminta agar pihak keamanan mengusut motif di balik peristiwa ini.

Insiden teror di dekat Masjid Finsbury Park di Seven Sisters Road, terjadi saat London tengah berduka pasca-kebakaran yang menimpa Grenfell Tower, di mana korban kebanyakan adalah imigran.

Perdana Menteri Inggris Theresa May menyebut insiden tabrakan van itu berpotensi sebagai serangan teroris.

Wali Kota London, Sadiq Khan, kemudian mengutuk serangan mengerikan yang disebutnya dilakukan oleh teroris. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis di Facebook, ia menyebutkan bahwa serangan itu disengaja dan menargetkan warga London tak bersalah, banyak dari mereka usai beribadah di bulan suci Ramadan.

"Sementara ini tampaknya merupakan serangan terhadap komunitas tertentu. Seperti teror mengerikan di Manchester, London dan Westminster Bridge juga merupakan serangan terhadap semua nilai-nilai toleransi, kebebasan dan rasa hormat kami," papar Sadiq Khan.

Saat ini seorang pria yang merupakan sopir van berusia 48 tahun sudah ditahan oleh polisi. Menurut polisi Metropolitan London, ia dicurigai terlibat dalam penyerangan tersebut.

"Tidak peduli apa motivasi untuk serangan ini, kami membuka pikiran. Insiden ini diperlakukan sebagai serangan teroris dan Counter-Terrorism Command atau unit kontra-terorisme tengah menyelidiki," kata koordinator senior untuk unit terorisme, Neil Basu seperti dikutip dari CNN.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya