Penghasilan dari Minyak Seret, Arab Saudi Bangun Resor Mewah

Setidaknya 50 pulau di Laut Merah akan dikembangkan menjadi resor-resor mewah.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 02 Agu 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2017, 17:00 WIB
Harga minyak yang terpuruk membuat Arab Saudi harus melakukan diversifikasi ekonomi dengan mengembangkan sektor pariwisata
Harga minyak yang terpuruk membuat Arab Saudi harus melakukan diversifikasi ekonomi dengan mengembangkan sektor pariwisata (AP Photo/Amr Nabil, File)

Liputan6.com, Riyadh - Arab Saudi meluncurkan proyek pengembangan pariwisata skala besar yang akan mengubah 50 pulau di Laut Merah menjadi resor-resor mewah. Langkah ini merupakan upaya diversifikasi ekonomi Saudi di tengah anjloknya harga minyak.

Seperti dikutip dari theaustralian.com.au pada Rabu (2/8/2017), sebuah brosur yang mengiklankan Proyek Laut Merah menawarkan pemandangan terumbu karang asli, gunung berapi, dan cagar alam kepada para wisatawan. Disebutkan pula bahwa suhu rata-rata sepanjang tahun di kawasan itu 30 derajat Celcius.

Selain itu, dalam brosur tersebut digambarkan bahwa wilayah itu merupakan "tujuan wisata mewah yang indah, dengan pulau-pulau, alam, dan budaya, menetapkan standar baru untuk pembangunan berkelanjutan dan memosisikan Saudi dalam peta pariwisata global".

Wisatawan asing juga dapat berkunjung ke Madain Saleh yang merupakan situs warisan, di samping melakukan sejumlah aktivitas lainnya seperti terjun payung, trekking, dan panjat tebing.

Adapun BBC melansir, pembangunan akan dimulai pada tahun 2019. Tahap awal meliputi pengembangan sebuah bandara, sejumlah hotel, dan penginapan mewah. Diperkirakan, pembangunan akan selesai pada 2022.

Proyek Laut Merah yang akan dibangun di sepanjang 200 kilometer garis pantai barat Saudi merupakan bagian dari rencana reformasi ekonomi yang dikenal sebagai Visi 2030. Rencana ini dipelopori oleh Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.

Arab Saudi merupakan negara muslim yang konservatif di mana alkohol dan bioskop dilarang. Kaum perempuan di sana terikat sejumlah peraturan ketat di mana mereka tidak diizinkan menyetir dan wajib keluar rumah dengan mengenakan abaya. 

Simak video berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya