Liputan6.com, Riyadh - Tepat pada 16 Agustus 2003, Idi Amin Dada Oumee atau yang dikenal dunia sebagai Idi Amin meninggal dunia di pengasingannya di Arab Saudi. Pria ini adalah diktator Uganda yang berkuasa pada tahun 1971 hingga 1979.
Amin berpulang setelah mengalami kondisi koma sejak 18 Juli. Seorang juru bicara rumah sakit mengatakan, ia meninggal akibat kegagalan sejumlah fungsi organ.
Bahkan di pengujung hidupnya, pria ini masih memicu kontroversi. Tidak ada yang tahu berapa persisnya usia ketika ia meninggal. Situs Wikipedia bahkan tidak memuat tahun kelahirannya yang pasti. Yang tertera hanya "pertengahan tahun 1920-an". Namun, sebagian besar sumber menyebut bahwa sang jenderal berusia 80 tahun.
Advertisement
Sosoknya, disebut memimpin salah satu kediktatoran paling berdarah dalam sejarah Afrika. Amin muda merupakan seorang petinju kelas berat dan bertugas sebagai perwira di tentara kolonial Inggris.
Karier militernya menanjak dengan cepat. Pada tahun 1966, tepatnya di bawah pemerintahan Presiden Milton Obote, Amin menjadi kepala angkatan darat dan angkatan laut.
Tak puas menduduki pucuk pimpinan militer, lima tahun berikutnya, tepatnya ketika Presiden Obote tengah berada di luar negeri ia merebut kekuasaan melalui sebuah kudeta berdarah. Aksinya sukses, Amin mendeklarasikan dirinya sebagai presiden seumur hidup.
Delapan tahun memerintah, ia mendunia karena perilaku aneh dan brutalnya. Ia mengklaim dirinya sebagai "Penakluk Kerajaan Inggris" atau "Conquerer of the British Empire (CBE)" dan meletakkan gelar CBE persis setelah namanya.
Tidak hanya itu, Amin bahkan menganugerahi dirinya dengan dua penghargaan, yakni the Victoria Cross dan the Military Cross.
Diktator satu ini diketahui memiliki lima istri, belasan anak, dan meminta agar dirinya dipanggil "Big Daddy".
Seperti dikutip dari BBC, Amin membunuh ratusan ribu orang yang menentangnya -- jumlahnya diperkirakan hingga 400.000 orang. Sebuah laporan menyebut, ia melempar jasad korban ke buaya dan berbicara dengan potongan kepala mereka yang disimpannya di kulkas. Pria itu juga dituduh melakukan kanibalisme.
Kelompok HAM dan pemerintah Uganda mengungkap kekecewaan mereka mengingat Amin tidak pernah diadili atas berbagai tuduhan kejahatan yang dilakukannya.
Kekuasaan Idi Amin berakhir setelah tentara nasionalis Uganda yang dibantu Tanzania melancarkan sebuah kudeta, membuatnya melarikan diri. Sementara, Obote yang digulingkannya kembali memimpin Uganda.
Libya adalah tujuan pertama Amin dalam pelariannya, sebelum akhirnya ia berpindah ke Irak, dan berlabuh di Arab Saudi. Hingga meninggal, Amin tidak pernah menginjakkan kaki di Uganda.
Dalam peristiwa terpisah, sejarah mencatat bahwa pada 16 Agustus 1977 Raja Rock n Roll Elvis Presley meninggal dunia. Ia tutup usia di umurnya yang ke-42 tahun. Penyebab pasti kematiannya masih berselimut misteri.
Adapun 16 Agustus 1945 terjadi Peristiwa Rengasdengklok di mana Sukarno dan Hatta diculik sejumlah tokoh muda dan dibawa ke Rengasdengklok. Kaum muda mendesak agar dua bapak bangsa ini mempercepat proklamasi kemerdekaan.