Liputan6.com, Turku - Insiden penusukan terjadi di area Puutori-Market Square di Kota Turku, Finlandia, Jumat sore 18 Agustus 2017. Pelaku secara membabi buta menusukkan senjata tajam yang ada di tangannya.
Seperti dikutip dari BBC, Sabtu (19/8/2017), setidaknya dua orang tewas dan enam lainnya luka-luka akibat peristiwa tersebut.
Polisi melumpuhkan seorang pelaku dengan timah panas, tepat di kakinya. Ia kemudian dijebloskan ke tahanan.
Aparat memperingatkan, mungkin masih ada pelaku lain yang masih berkeliaran. Orang-orang diminta menjauhi pusat kota.
Direktur Turku University Hospital, Petri Virolainen mengatakan, setidaknya delapan orang dikirim ke rumah sakitnya dalam kondisi luka-luka. Satu di antaranya telah meninggal dunia.
Dalam konferensi pers yang digelar kemudian, polisi mengonfirmasi kematian kedua.
Akun Twitter Kepolisian Finlandia Barat Daya pada pukul 16.40 waktu setempat mengabarkan kejadian tersebut. "Sejumlah orang menjadi konban penusukan di pusat Turku. Penduduk diminta menghindari pusat kota."
Media setempat, Turun Sanomat mengabarkan, sejumlah ambulans telah dikerahkan ke lokasi kejadian. Polisi kemudian merazia sejumlah transportasi umum.
Sejumlah gedung dievakuasi pasca-kejadian. Polisi juga memeriksa sejumlah orang yang berada di dekat pusat perbelanjaan setempat. Namun, mereka yang dimintai keterangan disimpulkan tak punya kaitan dengan aksi penyerangan.
Saksi mata Jesse Brown mengatakan, ia melihat polisi menembak seseorang yang diduga berjenis kelamin pria. "Orang-orang berlarian, kabar soal serangan pisau menyebar dari mulut ke mulut. Pelaku diduga lebih dari satu."
Briton Lee Hills, dari Sunderland mengirimkan foto suasana saat kejadian kepada BBC. Ia mengaku tertahan di sebuah pub yang jaraknya 200 meter dari titik kejadian penusukan.
Saksi mata lain di bar yang sama mengatakan, para pengunjung mendengar suara tembakan. Kemudian, tempat minum-minum itu ditutup.
"Kami menerima pesan-pesan dari keluarga dan teman bahwa ada sejumlah bersenjata pisau yang berkeliaran," kata dia.
Sementara itu, Perdana Menteri Finlandia, Juha Sipila mengatakan, pemerintahannya terus memonitor situasi pascakejadian. Menteri dalam negeri dan kepala kepolisian segera menuju Turku.
Keamanan juga ditingkatkan di lokasi-lokasi penting di ibukota Helsinki. Polisi bersenjata menjaga sejumlah objek vital, termasuk stasiun kereta api dan bandara.
Meski belum disimpulkan bahwa itu adalah insiden terorisme, pemerintah Finlandia mengantisipasi kemungkinan terburuk. Jangan sampai teror Barcelona 'menular' ke negeri itu.