Liputan6.com, Hawaii - Para peneliti di kapal Okeanos Explorer milik dinas kelautan Amerika Serikat (National Oceanic and Atmospheric Administration, NOAA) seperti menemukan harta karun di kedalaman lautan.
Harta yang dimaksud adalah ribuan makhluk aneh yang hanya hidup di kedalaman ratusan meter sehingga belum pernah dikenal selama ini.
Tim itu baru setengah jalan dalam ekspedisi di kawasan yang belum banyak dijelajahi di Samudera Pasifik ini. Rencananya, penyelaman akan tuntas pada 30 September.
Advertisement
Baca Juga
Penyelaman yang dinamai Deep-Sea Symphony merupakan bagian dari program tiga tahun yang dikenal sebagai "Campaign to Address the Pacific monument Science, Technology, and Ocean Needs", disingkat menjadi Capstone.
Dalam misi ini, para peneliti berupaya memetakan dasar laut dan untuk pertama kalinya melakukan observasi laut dalam di kawasan Musicians Seamounts dan Kepulauan Hawaii.
Baru berjalan dua minggu, para peneliti sudah menyaksikan banyak hal melalui penggunaan penjelajah Deep Discoverer.
Temuan mereka mulai dari terumbu yang menakjubkan hingga laba-laba air berukuran 30 centimeter.
Salah satu makhluk yang menarik perhatian, seperti dikutip dari Daily Mail pada Selasa (19/9/2017), adalah spesies serupa ubur-ubur sisir.Â
Hewan tembus pandang itu terlihat saat penyelaman ke-9 di Verdi Seamount. Tubuhnya memiliki dua gelembung di suatu sisi dan seperti meruncing di sisi satuya.
Spesies itu diduga sebagai anggota keluarga ctenophrone, tapi jenis ini baru dikenal sekarang. Lalu ada lagi ikan yang tidak biasa dan lebih dikenal sebagai kodok laut.
Kemudian ada juga coffinfish berwarna merah cerah di kedalaman 3.148 meter di bawah laut yang terlihat pada 8 September di Beach Ridge, bagian dari Musicians Seamount.
Para peneliti hanya bisa menduga bahwa makhluk itu termasuk dalam genus chaunacops, tapi identitas pastinya belum diketahui. Perbedaannya dari kerabat dalam genus itu antara lain dicirikan oleh warna yang cerah dan bintik yang kecil atau nyaris tidak ada di punggungnya.
Tim juga menyaksikan ikan kadal laut dalam dengan mulut yang tampak menyeramkan dipenuhi gigi-gigi kecil yang tajam dan seekor laba-laba laut raksasa yang lebarnya nyaris 30 centimeter.
Dalam 2 minggu ke depan, para peneliti akan terus mengumpulkan data di kawasan asing tersebut agar bisa membantu ilmu pengetahuan dan pengambilan keputusan-keputusan di masa depan.
Â
Seakan di Planet Lain
Sebelum ini, di awal musim panas, kapal Okeanos Explorer menyelidiki perairan dalam di sekitar Johnston Atoll.
Selama ekspedisi yang berakhir pada 2 Agustus lalu, mereka menyaksikan pemandangan spons-spons kaca di dasar samudera yang gelap.
Sambil bertengger di atas tangkai tipis dengan sisi cekung mereka menunjuk ke arah yang sama, spons yang tak terhitung jumlahnya – baik hidup ataupun yang sudah mati – berjejal dalam komunitas padat.
Pemandangannya pun seperti mengingatkan kepada suatu kehidupan di planet lain. Para ilmuwan pun menjulukinya dengan sebutan "hutan yang aneh."
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement