5 Rahasia Kim Jong-un yang Dikuak Eks Orang Dekat

Dari beberapa orang di sekitarnya, sedikit demi sedikit terungkaplah sejumlah fakta unik tentang Kim Jong-un.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 11 Okt 2017, 18:40 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2017, 18:40 WIB
Kim Jong-un Promosikan Adik Perempuannya Jadi Orang Penting
Kim Yo-jong (paling belakang) terlihat mendampingi sang kakak (KNS / KCNA / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah krisis Semenanjung Korea belakangan ini, nama Kim Jong-un terus bermunculan dalam pemberitaan.

Diktator Korea Utara itu meraih kekuasaan di negeri terpencil itu pada 2011 setelah ayahnya, Kim Jong-il, meninggal dunia.

Kakeknya, Kim Il-sung, adalah pemimpin Korea Utara yang berkuasa setelah masa Perang Korea. Di negara yang melarang agama, Kim Il-sung seperti sosok dewa.

Dari beberapa orang di sekitarnya, sedikit demi sedikit terungkaplah sejumlah fakta unik tentang Kim Jong-un. Misalnya, ia adalah seorang jenderal bintang empat yang sama sekali tidak memiliki pengalaman militer.

Dengan menggunakan nama samaran, Kim Jong-un juga pernah dikirim bersekolah di suatu sekolah ternama di Swiss. Tapi ia terlalu sibuk melakukan permainan video sehingga akhirnya didepak ke sekolah yang biasa.

Pemimpin yang dijuluki "Manusia Roket" oleh Presiden Donald Trump itu juga dikenal memiliki "pasukan" wanita yang ditugaskan menjadi penghibur bagi sang pemimpin. Tradisi ini pun dimulai sejak masa kakeknya.

Diringkas dari therichest.com pada Rabu (11/10/2017), berikut ini adalah 5 fakta mengejutkan seputar Kim Jong-un menurut kalangan dekatnya:

 

1. Mengaku Ingin Mirip Kakek

Kim Jong-il (kiri) (Wikimedia Commons)

Kim Jong-un dilaporkan menjalani bedah plastik agar wajahnya menjadi mirip dengan kakeknya.

Keinginan seperti itu terdengar janggal dalam konteks negara biasa, tapi ternyata ia menghamburkan ribuan dolar untuk bedah plastik demi lebih menarik minat kaum wanita.

Ia tidak melakukannya supaya terlihat 50 tahun lebih tua.

 

2. Kewajiban Berduka

Ilustrasi rakyat jelata Korea Utara. (Sumber Flickr/Roman Harak)

Ketika ayahnya meninggal dunia, jutaan warga Korea Utara yang berada dalam kepemimpinan tangan besi wajib berduka.

Warga yang kedapatan tidak mematuhi kewajiban itu bahkan bisa dijatuhi hukuman kerja paksa.

Di lain pihak, kewajiban tersebut memunculkan pelatihan-pelatihan untuk mengekspresikan rasa duka yang mengajarkan warga caranya berpura-pura menangis.

 

3. Hukuman Mati bagi Paman dan Bibi

Ilustrasi anjing ganas. (Sumber Pexels/SplitShare via Creative Commons)

Ketika Kim Jong-il meninggal dunia, dilaporkan bahwa saudara lelakinya yang bernama Jang Song-thaek tidak sudi dengan naiknya sang keponakan ke takhta kekuasaan.

Sang paman mencoba memberontak, tapi ketahuan oleh Kim Jong-un. Ia pun dihukum mati dengan cara ditelanjangi untuk kemudian dilempar ke dalam kandang berisi anjing-anjing kelaparan.

Istri korban bersedih dan ia pun dihukum karena bersedih. Tapi, hukuman mati untuk sang bibi tidak terlalu berdarah-darah. Wanita itu "hanya" diracun hingga tewas, walaupun beredar kabar bahwa ia meninggal secara alamiah atau bunuh diri.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: 

 

4. Pemimpin Termuda Dunia

Kim Jong-un sewaktu muda. (AFP)

Tidak ada yang mengetahui pasti tanggal kelahiran sang Manusia Roket karena rezim itu benar-benar diselubungi kerahasiaan.

Misalnya, negara melaporkan tidak ada warganya yang hidup dalam kemiskinan dan ekonomi negara lancar jaya. Tapi penelitian oleh kelompok-kelompok kemanusiaan mengungkapkan setengah populasi anak di sana menderita kekurangan gizi.

Jadi, jika Kim Jong-un mengaku berusia 33 tahun, maka itu bisa berarti angka berapapun. Tapi, seandainya ia benar-benar berusia 33 tahun, maka ia adalah pemimpin termuda sedunia yang saat ini memerintah.

 

5. Hukuman Mati Perlahan-lahan

Ilustrasi mesin pengaduk semen. (Sumber publicdomainpictures.net)

Kim Jong-un juga dilaporkan menghukum salah seorang menterinya karena tidak tampak berduka saat kematian ayahnya.

Semalam sebelum kematian ayahya, salah seorang menteri sempat bermabuk-mabukan. Sehingga, ketika hadir dalam upacara kedukaan pada keesokan paginya, nafasnya masih berbau minuman keras dan ia pun terlihat mabuk.

Menanggapi hal tersebut, Kim Jong-un memerintahkan agar pejabat itu direndam dalam semen basah agar pejabat itu mati perlahan-lahan ketika semen mengeras.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya