Donald Trump: China Bisa Selesaikan Isu Korut dengan Gampang

Kedatangan Trump ke Beijing merupakan rangkaian dari tur Asianya. Di Tiongkok ia meminta Presiden Xi Jinping untuk lebih menekan Korut.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 09 Nov 2017, 16:29 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2017, 16:29 WIB
Presiden AS Donald Trump didampingi Presiden China Xi Jinping saat upacara penyambutannya di Beijing
Presiden AS Donald Trump didampingi Presiden China Xi Jinping saat upacara penyambutannya di Beijing (AP Photo/Andrew Harnik)

Liputan6.com, Beijing - Donald Trump meminta Presiden China Xi Jinping untuk memberikan tekanan yang lebih besar terhadap Korea Utara. Hal tersebut diungkapkan Trump ketika berpidato di sebuah forum bisnis di Beijing.

Dalam kesempatan yang sama, Trump menekankan bahwa China bisa mengatasi persoalan menyangkut Korut.

Ketegangan antara Korut dan negara-negara tetangganya yang juga merupakan sekutu Amerika Serikat belakangan menyusul serangkaian uji coba rudal dan nuklir.

"AS berkomitmen atas denuklirisasi Korut yang utuh dan permanen. China bisa memperbaiki masalah ini dengan mudah dan cepat dan saya meminta China serta presidennya yang hebat agar berusaha keras," ujar Trump seperti dikutip dari Sky News pada Kamis (9/11/2017).

"Jika dia (Presiden Xi) mengupayakannya dengan sungguh-sungguh, maka akan terwujud. Tak ada keraguan soal itu," imbuhnya.

Keberadaan Trump di China merupakan bagian dari rangkaian tur Asia perdananya. Sebelum mendarat di Beijing, orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu lebih dulu menginjakkan kaki di Jepang dan Korea Selatan. Lawatannya didominasi oleh isu nuklir Korut.

"Seluruh bangsa harus bersatu untuk memastikan rezim nakal ini tidak mengancam dunia dengan senjata nuklirnya. Waktu berlalu dengan cepat. Kita harus bergegas dan berharap China akan bertindak lebih cepat serta efektif dalam masalah ini dibanding siapa pun," tutur Trump.

Ia menambahkan, "Saya juga menyerukan Rusia untuk membantu mengendalikan situasi yang berpotensi sangat tragis ini."

 

Presiden Xi Fokus pada Kemajuan Ekonomi China

Sementara itu, Presiden Xi yang bicara setelah Trump sama sekali tidak menyebut Korut. Namun, ia menegaskan bahwa China akan berpegang teguh pada tujuan denuklirisasi Semenanjung Korea dan menyelesaikan persoalan yang ada melalui pembicaraan.

Xi sendiri lebih memilih untuk fokus pada kemajuan ekonomi China dan berjanji ke depannya akan lebih terbuka dan transparan.

Pada awal pidatonya, Trump menggambarkan hubungan perdagangan antara kedua negara hanya menguntungkan sepihak dan "tidak adil".

"Saya tidak menyalahkan China. Lagipula, siapa yang bisa menyalahkan sebuah negara untuk memanfaatkan negara lain demi keuntungan rakyatnya? Saya menghargai China. Saya sebenarnya menyalahkan pemerintahan sebelumnya karena membiarkan defisit perdagangan yang tidak terkendali ini terjadi dan berkembang," tutur Trump.

Dari China, Trump akan melanjutkan perjalanannya ke Vietnam di mana ia akan menghadiri KTT APEC pada 10 November. Selepas melawat ke Vietnam, Trump akan menutup tur Asianya dengan menyambangi Filipina.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya