Bencana hingga Israel, Ini 4 Ramalan Nostradamus untuk Tahun 2018

Selain tentang Donald Trump, Nostradamus juga meramalkan tentang perang dunia ketiga, tahun kedamaian, dan bencana alam.

oleh Afra Augesti diperbarui 06 Des 2017, 19:20 WIB
Diterbitkan 06 Des 2017, 19:20 WIB
Ilustrasi Michel de Nostredame alias Nostradamus
Ilustrasi Michel de Nostredame alias Nostradamus

Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2018 tinggal sebentar lagi. Selama tahun 2017, dunia bertubi-tubi dihebohkan dengan serangkaian peristiwa unik, kejadian mengerikan, krisis kemanusiaan, dan gejala alam. Oleh karena itu, banyak orang dari berbagai belahan Bumi mencoba melongok 'masa depan' dunia melalui cara berbeda.

Salah satunya adalah dengan membaca ramalan Michel de Nostredame atau dikenal sebagai Nostradamus. Ia merupakan filsuf Abad ke-16 yang memprediksi banyak kejadian besar di dunia.

Menurut pengikutnya, Nostradamus konon dengan tepat meramalkan Revolusi Prancis, kebangkitan Hitler, hingga bom atom.

Dalam buku pertamanya, Les Propheties, yang dipublikasikan pada 1555 ia memprediksi banyak kejadian pada masa depan. Di buku itu, ada lebih dari seribu quatrain atau sajak 4 seuntai--yang terdiri atas empat baris--dalam bahasa Prancis. Sajak ini diyakini oleh mereka yang percaya bisa meramalkan kejadian-kejadian yang akan datang.

Karena sifatnya yang samar dan tak ditulis dalam urutan waktu yang linear, sajak-sajak karya Nostradamus bisa diterapkan dalam segala situasi. Semisal untuk menebak peristiwa yang momentumnya tak jelas.

Lalu, bagaimana ramalan Nostradamus untuk tahun 2018?

Nostradamus diduga menjabarkan, pada tahun 2018 akan ada kejadian mengerikan yang benar-benar mengubah planet kita. Dunia harus menghadapi perubahan antar bangsa dan akan ada beberapa bencana alam yang mengguncang dunia. Berikut hal-hal yang konon diprediksi sang peramal, seperti dikutip dari laman Nostradamus2018.com (6/12/2017): 

 

 

1. Donald Trump dan Israel

Dalam quatrain Les Propheties, Nostradamus pernah meramalkan kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45. Dalam syair ke-40 Les Propheties tertulis: "sangkakala yang salah" (Donald Trump) bakal memastikan bahwa Byzantium akan mengubah aturannya."

Para ilmuwan berpikir istilah Byzantium merujuk ke Yunani, tempat dimana migran berduyun-duyun datang ke Eropa.

Kemudian, dalam syair ke-57 tertulis: "sangkakala palsu itu akan memancing pertengkaran besar. Kesepakatan akan dipatahkan dan wajah dari susu dan madu tergeletak di tanah."

Dengan kata-kata ini, Nostradamus mereferensi ke Israel yang disebut sebagai negeri tempat mengalirkan susu dan madu dalam Alkitab, nomor 13 ayat 27-29. Itu artinya, pemilihan Trump dapat memicu berakhirnya Israel.

Terakhir, quatrain ke-50 tertulis: "Republik kota besar". AS akan digiring oleh 'sangkakala' yang dimaksud untuk terlibat dalam operasi militer besar-besaran dan kota itu akan menyesal. Itulah yang terjadi di Suriah saat diserang oleh AS.

2. Perang Dunia Ketiga Pecah?

Nostradamus menuliskan dalam Les Propheties bahwa perang besar akan dimulai dalam tahun ini. Perang agung tersebut dimulai dari serangan teroris yang terjadi di Prancis dan invasi orang-orang Arab dan Muslim.

Ramalan sang filsuf mengatakan: "perang besar akan dimulai di Prancis dan kemudian semua Eropa akan diserang, perang ini akan berlangsung lama dan menakutkan bagi semua orang ... dan akhirnya akan ada kedamaian tapi hanya sedikit yang akan menikmatinya."

Di ayat lain ia menulis: "untuk menghindari ketidaksepakatan dan kelalaian, akan ada jalan yang dibuka untuk Mohammed: darah tenggelam di tanah dan di laut, pelabuhan Marseille akan ditutupi oleh kapal dan dan layar."

Kemudian dia berbicara tentang Roma: "Akan ada banyak kuda Bangsa Sossack yang akan minum dari air mancur Roma, api akan jatuh dari langit dan akan menghancurkan tiga kota. Kota ini akan kehilangan keyakinan dan akan menjadi Antikristus, Roma akan lenyap. Semuanya akan diyakini hilang dan hanya akan ada pembunuhan, yang terdengar hanya suara kutukan dan senjata."

Kata-kata ini ditulis 5 abad yang lalu, tapi saat dibaca kembali amat mengerikan karena beberapa kejadian jadi kenyataan.

3. Menanti Tahun Perdamaian

Nostradamus membeberkan perihal perang dunia ketiga. Ia meramalakan peperangan tersebut menyebabkan banyak kematian, pertumpahan darah, dan kehancuran. Di samping kengerian itu semua, ia juga meramalkan berakhirnya perang.

Menurut 'penglihatannya', tahun 2025 akan menjadi tahun yang penerang dunia. Tahun 2025 akan memberi kedamaian dan ketenangan. Nostradamus menyelesaikan quatrain dengan kata-kata ini: "Dari abu kehancuran, kedamaian akan terlahir kembali, tapi hanya sedikit orang yang akan menikmatinya."

4. Bencana Alam yang Dahsyat

Gempa hebat akan mengguncang banyak wilayah di planet kita yang rapuh. China adalah salah satu negara yang akan menderita gempa bumi. Sejak 2018, gempa ini akan menyebabkan ribuan kematian.

Selama musim dingin tahun 2018, "cincin api Pasifik" akan menunjukkan gejala yang tak biasa. Akibatnya, beberapa gempa bumi terjadi dan ada letusan dari tiga gunung berapi.

Banjir akan terjadi di seluruh dunia. Kita diramalkan akan melihat dan membaca pemberitaan tentang badai dan iklim. Akan ada topan di China, Jepang, dan bahkan Australia. Rusia akan terpengaruh cuaca ekstrem dan akan banyak banjir.

Nostradamus juga memprakirakan bahwa radiasi matahari akan membakar planet kita. Itu artinya, efek rumah kaca benar-benar nyata dan pemanasan global kian parah. Ia menulis, "Raja-raja akan mencuri hutan, langit akan terbuka dan ladang-ladang akan dibakar oleh panasnya."

Bagi beberapa ahli, ini adalah peringatan bagi manusia yang tak bertanggung jawab, menghancurkan hutan dan melebarkan lubang ozon, sehingga Bumi kian terpapar radiasi matahari.

Satu lagi ramalan Nostradamus mengenai bencana alam, yaitu erupsi besar Gunung Vesuvius, satu-satunya gunung berapi aktif di Eropa. Pada tahun '79, letusan gunung yang terletak di sebelah timur Napoli, Itali, ini meluluh lantahkan seluruh isi kota Pompeii.

Menurut ahli geologi dan vulkanologi Italia, Vesuvius lebih dari sekadar gunung berapi aktif. Letusan besar diperkirakan terjadi pada akhir 2018 atau akhir tahun 2019.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya