Kapal Tanker Iran Meledak di Laut China Selatan, 32 Orang Hilang

Sebuah kapal tanker terbakar setelah menabrak kapal kargo di Laut China Selatan, 32 orang hilang.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 07 Jan 2018, 18:36 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2018, 18:36 WIB
Kapal Tanker Iran Terbakar di Laut China Selatan (CCTV)
Kapal Tanker Iran Terbakar di Laut China Selatan (CCTV)

Liputan6.com, Shanghai - Sebanyak 32 orang, kebanyakan merupakan warga negara Iran, dilaporkan hilang setelah sebuah insiden kecelakaan terjadi antara kapal tanker minyak dan sebuah kapal kargo di lepas pantai timur China, Minggu 7 Januari 2018 pagi.

Para korban hilang, 30 orang asal Iran dan 2 orang asal Bangladesh, merupakan awak kapal tanker Sanchi yang mengangkut muatan 136.000 ton bahan bakar minyak (BBM) kondensat.

Seperti dilansir dari laman theguardian.com, pada Minggu (7/1/2018), stasiun televisi pemerintah China, CCTV, memperlihatkan api berkobar hebat yang disertai asap hitam lebat di hampir seluruh lambung kapal.

Rekaman tersebut menunjukkan adanya tumpahan minyak yang cukup banyak di perairan Laut China Selatan.

Sementara itu, dilaporkan tidak adak kebakaran berarti di kapal kargo yang bertabrakan dengan kapal tanker tersebut. Kapal dengan nama CF Crystal yang terdaftar di Hong Kong itu hanya terlihat oleng, dan 21 awak kapalnya yang berkewarganegaraan Tiongkok berhasil diselamatkan.

Bantuan Evakuasi datang dari Tiongkok dan Korea Selatan

Kapal Tanker
Kapal tanker bernama Lighthouse Winmore berbendera Hong Kong yang sebelumnya ditahan Pemerintah Korea Selatan di laut dari pelabuhan Yeosu pada 29 Desember 2017. (AP Photo/Yonhap)

Sanchi merupakan kapal tanker panjang berbendera Panama yang dioperasikan oleh Glory Shipping, sebuah perusahaan pelayaran asal Iran, yang tengah berlayar menuju Korea Selatan.

Insiden kecelakaan tersebut terjadi di perairan berjarak sekitar 296 kilometer timur kota Shanghai.

Mengutip laporan kantor berita Xinhua, otoritas kelautan Tiongkok telah mengirim sebanyak delapan buah kapal untuk melakukan proses pencarian korban hilang.

Sementara itu, Korea Selatan turut mengirim sebuah pesawat dan sebuah kapal pesisr untuk membantu proses evakuasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya