Liputan6.com, Beijing - China pada Rabu (5/3/2025), mengumumkan meningkatkan anggaran pertahanannya sebesar 7,2 persen tahun ini. Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk membangun militer yang lebih besar dan modern.
Meskipun belanja militer China yang terbesar kedua setelah Amerika Serikat (AS), negara ini kini memiliki angkatan laut terbesar di dunia.
Advertisement
Baca Juga
Anggaran pertahanan yang mencapai sekitar USD 245 miliar ini diumumkan dalam Kongres Rakyat Nasional, yang merupakan pertemuan tahunan legislatif China. Menurut Pentagon dan banyak pakar, total pengeluaran militer China kemungkinan 40 persen lebih tinggi atau bahkan lebih karena beberapa item dimasukkan dalam anggaran terpisah. Demikian seperti dikutip dari AP, Kamis (6/3).
Advertisement
Peningkatan anggaran ini sejalan dengan persentase yang sama seperti tahun lalu, jauh lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan dua digit pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan perlambatan ekonomi secara keseluruhan, sementara pemerintah China menargetkan pertumbuhan sekitar 5 persen untuk tahun ini.
Ketegangan dengan AS, Taiwan, Jepang, dan negara-negara tetangga yang memiliki klaim tumpang tindih di Laut China Selatan diperkirakan menjadi faktor utama yang mendorong China untuk meningkatkan pengeluaran pada teknologi militer canggih. Ini mencakup pesawat tempur siluman, kapal induk (China saat ini memiliki tiga dan akan segera menambah satu lagi), serta ekspansi besar-besaran arsenal nuklirnya.China umumnya mengaitkan peningkatan anggaran dengan latihan militer, pemeliharaan, dan peningkatan kesejahteraan bagi 2 juta personel militer mereka.
Solusi Damai untuk Taiwan tapi...
Tentara Pembebasan Rakyat, cabang militer dari Partai Komunis yang berkuasa, telah membangun pangkalan di pulau-pulau buatan di Laut China Selatan. Bagaimanapun, tujuan utama mereka dinilai tetap untuk menegaskan kendali atas Taiwan, yang diklaim China sebagai bagian dari wilayahnya.
Dalam pidatonya di Kongres, Perdana Menteri Li Qiang menegaskan bahwa China lebih memilih solusi damai untuk masalah Taiwan. Namun, dia dengan tegas menentang upaya pihak-pihak yang mendorong kemerdekaan Taiwan dan mendukung mereka dari luar negeri.
"Kami akan terus maju dalam perjuangan reunifikasi China dan bekerja bersama saudara-saudara kami di Taiwan untuk mewujudkan kebangkitan mulia bangsa China," imbuhnya.
Advertisement
