Liputan6.com, Taipei - Taiwan Fisheries Research Institute menemukan lima spesimen hiu viper langka saat melakukan survei di lepas pantai Taitung County, Taiwan Timur. Hewan dengan nama latin Trigonognathus kabeyai itu ditemukan di kedalaman 350 meter.
Saat ditemukan, salah satu hiu itu masih hidup. Sejumlah ahli biologi laut pun berusaha menjaga hiu agar tetap hidup dengan memasukkannya ke dalam air yang bersuhu 10 derajat Celsius. Namun sayangnya, hewan itu hanya dapat bertahan hidup satu hari.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari indy100.com, Minggu (14/1/2018), hiu viper sebelumnya hanya pernah ditemukan di pesisir Jepang, Hawaii, dan Taiwan. Spesies itu pertama kali dideskripsikan oleh Fumio Oe dan Kenji Mochizuki dalam Japanese Journal of Ichthyology.
Hiu tersebut memiliki bintik-bintik pemancar di bagian bawah tubuhnya. Ia juga memiliki bentuk rahang yang unik.
Ketika makan, hiu itu akan menancapkan makanan ke gigi-giginya yang mencuat sebelum menelannya.
Nelayan Rusia Temukan Monster Laut
Seorang nelayan asal Murmansk, Rusia, Roman Fedortsov, beberapa kali mengungkap serangkaian tangkapan yang mengeringkan dari laut dalam. Mulai dari artopoda berkaki delapan hingga ikan yang memiliki gigi mirip manusia.
Selama ini, Fedortsovberlayar menangkap ikan di Laut Barents, yakni sebuah laut dangkal yang terbuka ke Samudera Arktik. Di sanalah ia menemukan sejumlah monster laut.
Menurut Science Alert, makhluk-makhluk unik itu tinggal di tinggal di zona senja, atau mesopelagis. Itu adalah area antara 200 sampai 1.000 meter di bawah permukaan laut.
Di antara banyak makhluk laut itu, Fedortsov pernah menemukan hiu mirip belut yang memiliki deretan gigi mengerikan atau dikenal dengan hiu berjumbai. Hiu tersebut sering disebut sebagai "peninggalan prasejarah" karena ciri primitifnya.
Selain itu, ia pernah menangkap ikan serigala Atlantis yang bernama ilmiah Anarhichas lupus merupakan salah satu ikan purbakala.
Advertisement