Liputan6.com, Yalova - Di Turki barat, seorang wanita paruh baya telah membangun kerajaan kucingnya sendiri.
Jangan bayangkan seperti kerajaan pada umumnya. Di dalam rumah dia yang sederhana, wanita itu memelihara puluhan ekor kucing, merawatnya bak anak sendiri.
Baca Juga
Hamide Boran (52) telah hidup serumah dengan kawanan kucing selama bertahun-tahun di Yalova, dekat tepi Laut Marmara, Turki.
Advertisement
Ini dilakukannya sejak suaminya meninggal enam tahun yang lalu. Meski tak ada satu orang pun di rumahnya, ia mengaku tak pernah kesepian.
Rumahnya berlantai dua dan satu lantai dia dedikasikan sepenuhnya untuk kucing-kucingnya.
Total hingga kini, kucing Boran berjumlah 65 ekor.
Boran mengatakan bahwa kucing-kucing tersebut sangat bersahabat dengannya.
"Suamiku menderita kanker, ia meninggal karena tumor otak enam tahun lalu," kenangnya, dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (24/1/2018).
Ternyata, Boran mempunyai alasan kuat untuk memelihara hewan-hewan itu.
"Saat suamiku sekarat, seekor kucing beristirahat di lengannya, kami tidak bisa memindahkannya," ungkap Boran.
Setelah suaminya meninggal, katanya, kucing tersebut menolak untuk makan atau minum apapun selama tiga bulan. Akhirnya, ia mati juga.
"Setelahnya, kucing menjadi satu-satunya teman hidupku," imbuhnya.
Â
Â
Tak Bisa Hidup Tanpa Kucing
Dia mengatakan, tak ada yang ingin menyewakan sebuah apartemen untuknya karena kucing-kucing itu, tapi akhirnya dia bisa hidup di rumah yang memiliki dua lantai.
Boran tinggal di lantai dua, sementara lantai dasar ditinggali oleh kucing-kucingnya.
Dia membebaskan kucing-kucing itu, terkadang membiarkan mereka keluar rumah. Apabila mereka membuat kekacauan di pekarangan orang lain, Boran bersedia bertanggung jawab atasnya.
Boran pernah bekerja sebagai seorang pembersih, tapi sekarang sudah pensiun dan mendapatkan gaji bulanannya sebesar 350 lira Turki atau US$ 93 atau sekitar Rp 1,2 juta.
Sedangkan anak laki-lakinya yang telah dewasa membantunya dengan memberikan uang untuk membeli makanan dan uang sewa.
Karena Boran juga menderita penyakit paru-paru dan diabetes, dokter mendesaknya untuk tidak merawat begitu banyak kucing, tapi dia mengatakan bahwa dia tidak dapat melakukannya.
"Dokter mengatakan kepada saya bahwa saya tidak boleh memelihara kucing, karena saya menderita COPD atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik," katanya.
"Saya tidur dengan kucing. Tidak apa-apa saya kelaparan, tapi kucing saya harus kenyang," imbuhnya.
Boran mengatakan beberapa kucingnya menderita kanker, lumpuh, atau buta. Dia ingin terus merawat kucing-kucing itu selama diberi umur.
"Mereka adalah kekasih saya, segalanya, saya mencintai mereka seperti anak-anak saya sendiri," ucap Boran.
Advertisement