Makan Daging Sapi 'Korban' Ular Kobra, 60 Orang Keracunan

Sejumlah penduduk memakan daging sapi yang digigit ular kobra. Mungkinkah mereka terkontaminasi bisa?

oleh Afra Augesti diperbarui 03 Feb 2018, 20:24 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2018, 20:24 WIB
Dijuluki Raja Kobra, Pria Ini Meninggal Karena Ular King Cobra
Ular merupakan hewan yang banyak ditakuti manusia. Selain lincah gerakannya, sebagian ular memiliki bisa yang mematikan. (iStock)

Liputan6.com, Johannesburg - Enam puluh orang, termasuk anak-anak, di sebuah desa di Afrika Selatan dilarikan ke rumah sakit karena keracunan daging sapi yang terkontaminasi bisa ular kobra.

Dilaporkan oleh media setempat, Jumat 2 Februari 2018, insiden terjadi di desa Mpoza, yang berada di wilayah Eastern Cape, Afrika Selatan.

Mereka mengalami gejala seperti diare dan muntah-muntah setelah mengkonsumsi daging sapi yang mati karena digigit binatang melata itu.

Beberapa orang dirawat di Mthatha Regional Hospital. Sedangkan 16 anak dirawat Nelson Mandela Academic Hospital, delapan di antaranya dipindahkan ke tempat perawatan spesialis di bangsal anak.

Menurut keterangan dari pihak rumah sakit, racun ular kobra masih bersarang di daging sapi, meski para korban telah memasaknya matang-matang.

Racun tersebut kemudian terbawa ke dalam tubuh orang yang memakan daging.

Sejauh ini belum ada laporan mengenai korban kritis atau sekarat karena dampak bisa ular kobra tersebut.

Padahal, pemerintah setempat telah mengeluarkan larangan agar warganya tidak memakan hewan yang ditemukan tewas tanpa sebab pasti. Pasalnya, banyak hewan yang mati karena diserang oleh makhluk berbisa.

"Lantaran jumlah korban yang masif, Rumah Sakit St Barnabas di Libode telah siaga menyiapkan ruang bagi pasien tambahan yang tidak memerlukan layanan tersier atau regional," ujar juru bicara Departemen Kesehatan Eastern Cape, Sizwe Kupelo, dilansir Daily Mail, Sabtu (3/2/2018).

"Departemen Kesehatan mendesak masyarakat untuk berhenti mengkonsumsi daging hewan mati yang ditemukan, karena berbahaya bagi keselamatan jiwa," imbuh Kupelo.

 

Racun Ular Kobra

Ilustrasi ular kobra
Ilustrasi kobra (iStock)

Racun ular kobra mengandung neurotoksin postsynaptic yang bergerak sangat cepat untuk melumpuhkan mangsanya.

Begitu terkena patukannya, zat tersebut langsung menyebar ke seluruh tubuh dan mematikan sistem pernafasan mangsa, sehingga menyebabkan kegagalan fungsi organ dan bahkan -- seperti kebanyakan kasus gigitan kobra -- kematian.

Ular kobra adalah bagian dari keluarga ular berbisa Elapidae yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis.

Biasanya, hewan yang sering disebut ular sendok ini sering bersembunyi di semak belukar.

Kemungkinan, sapi yang dikonsumsi penduduk, mati digigit ular kobra saat merumput.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya