Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah objek menarik di dunia, baik benda maupun tempat, lekat dengan stigma mengerikan: kutukan.
Misalnya, beberapa trompet yang ditemukan di makam Firaun Tutankhamun. Suara salah satu alat musik itu pernah direkam pada 1939 oleh BBC Radio -- sehingga seluruh orang di dunia bisa mendengar instrumen kuno itu.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa bulan setelah alat musik tersebut dibunyikan, Perang Dunia II pecah -- yang kemudian melatarbelakangi legenda bahwa trompet Firaun Tutankhamun punya kekuatan magis memicu pertempuran juga konflik.
Ada juga kisah tentang Isola della Gaiola, surga dunia bagi para miliarder dan orang penting, yang kemudian dijuluki pulau [kutukan](http://www.liputan6.com/tag/kutukan "").
Kemalangan demi kemalangan menimpa para pemilik di Gaiola, yang masuk jajaran para jutawan hingga miliarder. Sampai-sampai penduduk setempat tak sudi dekat-dekat dengan pulau indah itu.
Seperti dikutip sebagian dari situs Listverse, Jumat (16/2/2018) berikut 6 benda atau lokasi yang diyakini menyimpan kutukan:
1. Otzi the Iceman
Jasad manusia yang diperkirakan berusia 5.300 tahun ditemukan di Pegunungan Alpen pada tahun 1991. Ia disebut Otzi the Iceman.
Dalam 13 tahun kemudian, tujuh orang yang terlibat dalam penemuan tersebut meninggal dunia, tewas mendadak atau kematian yang terlihat tak wajar.
Rumor adanya kutukan dimulai ketika turis yang menemukan mumi itu, Helmut Simon, meninggal dunia dalam badai salju saat hiking di tempat yang sama di mana ia melihat Otzi yang menyembul di es.
Hanya dalam waktu beberapa jam setelah pemakaman Simon, kepala tim penyelamat gunung yang ditugaskan untuk menemukannya, Dieter Warnecke, 45, meninggal karena serangan jantung.
Kemudian, pada bulan April 2005, arkeolog Konrad Spindler, 55, yang pertama kali memeriksa mayat Otzi, meninggal karena komplikasi multiple sclerosis.
Lalu, kepala tim forensik yang memeriksa Otzi, Rainer Henn tewas dalam kecelakaan saat akan memberi kuliah soal manusia es itu. Pendaki gunung yang mengantar Henn ke mumi, Kurt Fritz tewas dalam insiden longsoran salju. Orang yang merekam evakuasi Otzi, Rainer Hoelzl, meninggal akibat tumor otak.
Yang ketujuh, arkeolog molekul kelahiran AS, Tom Loy ditemukan tewas di rumahnya di Brisbane saat menyelesaikan sebuah buku tentang Otzi.
Namun kerabat dan rekan Loy membantah, itu terkait kutukan Otzi. "Loy tak percaya kutukan," kata salah satu kolega mendiang seperti dimuat situs Deutsche Welle. "Itu sekedar takhayul. Manusia pasti mati."
Advertisement
2. Taman Nasional Uluru
Uluru, dikenal juga sebagai Ayers Rock, adalah sebuah formasi batu raksasa di Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta, sekitar 350 km di barat daya kota Alice Springs, Northern Territory, Australia.
Ribuan turis datang mengunjunginya setiap tahun untuk menikmati keindahan dan keunikannya. Ada banyak mata air, gua, dan lukisan primitif di sana.
Namun, jangan coba-coba untuk membawa batu yang ada di sana sebagai suvenir. Sebab, Uluru dianggap keramat bagi penduduk asli Aborigin.
Sejumlah orang yang nekat membawa batu kecil dari Uluru konon akan dikutuk. Malapetaka akan menimpa mereka.
Tak jarang, para turis yang pernah ke sama mengirimkan bebatuan yang mereka ambil ke Australia, disertai surat permintaan maaf.
3. Hope Diamond
Hope Diamond adalah salah satu permata paling spektakuler di dunia. Beratnya lebih dari 45 karat dan diperkirakan bernilai seperempat miliar dolar (sekitar Rp 3,2 triliun).
Konon, perhiasan mewah itu mengandung kutukan. Para pemiliknya digelayuti nasib tragis.
Salah satu kisah kutukan paling terkenal adalah saat berlian itu dimiliki oleh Kerajaan Prancis.
Konon, Marie Antoinette yang tewas dengan cara dipenggal sering disebut sebagai korban kutukan Hope Diamond.
Bahkan tukang pos yang mengantar berlian itu ke Natural History Museum pada 10 November 1958 ditimpa kemalangan.
James Todd, namanya, mendapatkan musibah beruntun. Kakinya patah dan terluka dalam dua kecelakaan, istrinya meninggal dunia akibat serangan jantung, anjingnya tercekik oleh tali pengikatnya, dan rumahnya di Seat Pleasant, Maryland sebagian rusak parah akibat kebakaran.
Advertisement
4. Lukisan Bocah yang Menangis
The Crying Boy adalah replika lukisan pelukis asal Italia, Giovanni Bragolin yang menyebar pada tahun 1950-an. Banyak rumah di Inggris menjadikannya dekorasi.
Sebenarnya ada sejumlah versi lukisan bocah yang menangis. Namun, ada satu yang konon menyimpan kutukan.
Kebakaran dilaporkan melanda rumah-rumah yang memajangnya. Anehnya, meski bangunan dan barang-barang lainnya hangus dilalap api, lukisan itu tetap utuh. Berembus rumor bahwa gambar itu mengundang api.
Kisah tersebut diawali sebuah artikel surat kabar The Sun pada 5 September 1985, yang memuat pengakuan petugas pemadam kebakaran di Essex yang mengklaim bahwa dirinya menemukan replika lukisan yang tak rusak dalam kebakaran.
Dia mengatakan, para pemadam kebakaran dilarang memajang replika lukisan tersebut di rumah mereka.
Dan beberapa bulan kemudian, The Sun dan sejumlah tabloid memuat banyak artikel soal rumah-rumah yang terbakar, konon akibat lukisan bocah menangis.
5. Prajurit Terakota
Pada tahun 1974, tujuh petani Tionghoa menemukan harta karun arkeologis yang menakjubkan: prajurit-prajurit terakota di bawah tanah yang usianya lebih dari 2.200 tahun.
Penemuan tersebut adalah hal yang tak ternilai harganya bagi China, mengundang jutaan turis datang ke Xi'an. Namun para petani yang menemukannya konon menjadi korban kutukan.
Dalam beberapa tahun, tiga petani tewas dalam usia relatif muda, salah satunya bahkan bunuh diri.
Petani lain mengundurkan diri dari pekerjaan berupah rendah dan menjual patung-patung tentara sang kaisar. Namun, mereka terjerat utang dan menderita penyakit.
"Pejabat dan pengusaha menghasilkan banyak uang dari prajurit terakota, tapi itu tak berlaku bagi kami," kata Yang Quanyi seperti dikutip dari Daily Mail. "Kami tidak menghasilkan apa-apa untuk penemuan ini.
Advertisement
6. Pompeii
Sejumlah turis yang pernah mengunjungi Pompeii mengembalikan 'kenang-kenangan' yang mereka ambil dari sana.
Menurut surat kabar Italia Corriere Della Sera, sejumlah turis menduga, mereka mendapat kutukan karena nekat mengambil artefak dari kota yang terkubur abu panas Gunung Vesuvius itu.
Selama beberapa tahun, sebanyak 100 paket berisi benda-benda dari situs Pompeii dikembalikan. Sebagian disertai surat yang menjelaskan, masalah dalam hidup si pengirim mungkin dipicu aksi pencurian mereka di kota kuno tersebut.
Salah satu surat ditulis pria Spanyol. Ia mengembalikan sejumlah artefak, termasuk patung perunggu yang ia ambil pada 1987. Menurut dia, benda itu telah menghancurkan keluarganya.
Surat lain datang dari seorang perempuan Inggris, yang mewarisi genteng curian dari orangtuanya yang baru saja meninggal dunia.
"Tolong jangan menghakimi mereka terlalu keras," kata dia, seperti Liputan6.com kutip dari News.com.au, Sabtu (17/10/2015).
Seorang perempuan asal Kanada yang mengantongi pecahan tegel lantai saat bulan madu mengunjungi Pompeii pada tahun 1970-an, juga mengembalikan apa yang ia ambil, sembari minta maaf atas kesalahan yang pernah dilakukannya saat muda.
Dan seseorang dari Amerika Latin mengembalikan batu yang diambilnya dari Pompeii. Ia mengaku, keluarganya mengalami 'trauma demi trauma' sejak ia mengambil artefak tersebut.
Massimo Osanna, pengawas arkeologi Pompeii mengatakan, sejumlah benda yang dikirimkan ke pihaknya termasuk patung kecil, gerabah, dan keramik.
"Orang-orang menulis surat, yang mengungkap kenang-kenangan yang mereka bawa dari Pompeii tak memberikan manfaat apapun, justru mengundang kemalangan," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: