Swedia Uji Coba Bus Tanpa Sopir

Sebuah perusahaan teknologi di Swedia melakukan uji coba bus mini swakemudi atau tanpa sopir di Stockholm.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Feb 2018, 07:48 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2018, 07:48 WIB
Bus Listrik Tanpa Sopir Resmi Beroperasi di Paris
Meski tanpa sopir, bus mampu memberi peringatan kepada kendaraan lain dan penyeberang jalan, Paris, Prancis, Senin (3/7). (AFP Photo/Jacques Demarthon)

Liputan6.com, Stockholm - Di pinggir kota Stockholm, Swedia, bus mini tanpa sopir akan menjadi angkutan umum di masa depan. Tak hanya itu, bus tersebut juga mempunyai "penjaga" yang sigap mengawasi laju kendaraan dan menutup pintu setelah penumpang menaikinya.

Teknologi ini dijalankan oleh sebuah perusahaan teknologi, Nobina Technology, untuk menyokong sarana dan prasarana di Swedia.

"Kendaraan ini tidak punya setir kemudi yang dimiliki bus pada umumnya, tidak ada dashboard. Jadi bus ini berjalan sendiri. Tidak ada sopir, yang turun tangan adalah si 'penjaga', untuk menghentikan atau menghidupkan mesin," ucap Direktur Nobina Technology, Peter Hafmar, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (22/2/2018).

Hafmar menjelaskan, bus buatan pabriknya bergerak menggunakan sensor. Sensor ini juga berguna untuk mengangkut dan menurunkan penumpang pada titik yang telah ditentukan.

Sekiranya ada mobil yang berhenti mendadak di depannya, bus tersebut bisa melihat dan bereaksi terhadapnya, dengan melambatkan laju kendaraan atau berhenti.

Selama enam bulan masa uji coba, bus ini akan mengangkut penumpang dari jalan raya Stockholm, Swedia, dan jalan-jalan yang terletak di sekitar perusahaan-perusahaan informasi dan komunikasi.

"Kendaraan ini akan menjadi angkutan umum yang lebih baik, dari pintu ke pintu, dari perhentian bus ke kantor kita atau dari perhentian bus ke rumah kita," imbuh Hafmar.

Bukan Pengganti Sopir

Bus Listrik Tanpa Sopir Resmi Beroperasi di Paris
Bus listrik tanpa sopir resmi beroperasi di Paris, Senin (3/7). Bus ini beroperasi sebagai angkutan shuttle di sebuah pusat bisnis pinggiran ibukota Prancis tersebut. (AFP Photo/Jacques Demarthon)

Dalam uji coba tersebut, bus berjalan dengan kecepatan kurang dari 20 kilometer per jam. Para penumpang menyukainya. Bus itu berjalan dengan mulus tanpa guncangan.

"Komputer cenderung membuat lebih sedikit kesalahan daripada manusia, jadi kalau kita melibatkan lebih banyak robot ke dalam lalu lintas kota, saya kira jumlah kecelakaan maut dan kecelakaan lalu lintas akan berkurang," ungkap Mattias Lind, seorang penumpang bus.

Akan tetapi, teknologi bus ini masih berada pada tahap awal, kata perusahaan yang mengembangkannya. Peter Hafmar mengatakan, bus hanyalah alternatif untuk perjalanan jarak menengah, seperti dari perhentian bus ke kantor. Kendaraan ini tidak ditujukan untuk menggantikan sopir.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya