Liputan6.com, Edinburgh - Sekelompok arkeolog berhasil menemukan puluhan jejak kaki dinosaurus prasejarah di Skotlandia. Temuan tersebut memberi gambaran baru tentang ekosistem di masa mid-Jurrasic.
Penelitian yang dipublikasikan di Scottish Journal of Geology pada hari Senin, 2 April 2018, dilakukan oleh para peneliti gabungan dari University of Edinburgh dan Chinese Academy of Sciences
Mereka berhasil menemukan 50 jejak kaki dinosaurus, yang diperkirakan hidup pada 170 juta tahun lalu di Isle of Skye, sebuah kepualauan di barat laut Skotlandia.
Advertisement
Dikutip dari CNN pada Rabu (4/4/2018), jejak kaki ditemukan di sebuah laguna di kawasan Brother's Point, yang diyakini dibuat oleh dua dinosaurus, yakni jenis sauropoda berleher panjang dan jenis theropoda bergigi tajam (sejenis dengan Tyrannosaurus Rex).
Baca Juga
Penemuan ini membantu para peneliti melukis gambaran yang lebih akurat, tentang bagaimana para dinosaurus hidup bersama selama periode mid-Jurassic.
Steve Brusatte, salah seorang asisten penulis dalam penelitian terkait, menjelaskan bahwa jejak dinosaurus tersebut, tidak sengaja ditemukan oleh seorang mahasiswa arkelogi pada 2016 lalu.
"Sejak itu, setiap kali air pasang surut, kami secara teratur pergi ke sana, mencari jejak dan petunjuk tentang kehidupan dinosaurus," kata Brusatte.
Tim peneliti menggunakan drone untuk mengambil foto dan memetakan situs. Mereka mengidentifikasi 50 buah jejak kaki dinosaurus yang menyerupai dua garis rute migrasi.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Dibutuhkan Penelitian Lanjut untuk Memahami Perilaku Dinosaurus
Salah satu jejak kaki tersebut diketahui berukuran sebesar ban mobil, dan diyakini milik dinosaurus jenis sauropoda.
Menurut Brusatte, dinosaurus jenis ini memiliki bobot lebih dari 10 ton, dan panjang 15 meter.
Adapun, penemuan jejak kaki dinosaurus jenis theropoda di laguna, yang berjarak agak jauh dari kumpulan jejak sauropoda, adalah tanda bahwa pemakan daging mungkin berkeliaran di area tersebut ketika tidak sedang berburu.
"Hal unik nya adalah bahwa dinosaurus pemakan daging sangat jarang berkeliaran di kawasan pesisir, karena mereka tidak menyukai iklim yang lebih hangat," ujar Brusatte.
"Ini akan menjadi lingkup penelitian baru kami, tentang kehidupan di era mid-Jurrasic, ketika mulai terjadi tanda perubahan iklim yang memengaruhi ekosistem dinosaurus," lanjutnya menjelaskan.
Brusatte menyarankan lebih banyak penelitian di Isle of Skye, untuk lebih memahami perilaku dinosaurus selama periode mid-Jurassic.
"Setiap fosil baru adalah petunjuk tentang sejarah kuno, kita perlu menemukan lebih banyak lagi," katanya.
Advertisement