9 Fakta tentang Bumi yang Tidak Diajarkan di Sekolah

Mungkin Anda salah mengira bahwa Bumi selalu berwarna biru, dan Bulan menjadi satu-satunya satelit alami yang mengitari planet kita.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 11 Mei 2018, 20:00 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2018, 20:00 WIB
7 Hal Tentang Bumi yang Jarang Diketahui
Miliaran tahun ada di planet Bumi, ternyata masih banyak yang belum diketahui tentang planet ini (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Ketika berbicara tentang Bumi sebagai tempat tinggal manusia, banyak dari kita seakan telah mengenalnya secara dekat.

Di pelajaran sekolah, kita mengenal Bumi berbentuk bulat, dan memiliki atmosfer yang cocok untuk makhluk hidup berkembang biak.

Dikutip dari Bright Side pada Jumat (11/5/2018), tidak semua hal yang kita ketahui tentang Bumi adalah sesuai dengan fakta di lapangan.

Sebagai contoh, kita menyebut Bumi sebagai planet biru, meski para ilmuwan percaya bahwa visualnya tidak benar-benar selalu seperti itu.

Ada kalanya Bumi berubah warna menjadi agak kehijauan, dan terkadang kelabu, ketika dilihat dari ruang angkasa. Perubahan warna itu berasal dari perubahan kondisi cuaca yang mencakup wilayah luas di permukaan Bumi.

Berikut adalah sembilan fakta tentang Bumi yang tidak pernah diajarkan di sekolah.

 

Simak video pilihan berikut:

 

 

Anomali di Bumi

Magnetosfer adalah area luas yang mengelilingi Bumi yang diproduksi dari medan magnet Bumi.
Magnetosfer adalah area luas yang mengelilingi Bumi yang diproduksi dari medan magnet Bumi. Kehadirannya melindungi Bumi dari partikel radikal. (NASA)

1. Bulan Bisa Menjadi Bagian dari Bumi

Saat ini, para ilmuwan menganggap bahwa terbentuknya Bulan adalah karena tabrakan planet dengan objek besar lainnya. Tabrakan itu mengakibatkan terbelahnya sepotong kecil Bumi, yang kemudian menjadi satelitnya.

2. Berubahnya Medan Magnet Bumi

Kita terbiasa melihat medan magnet bumi kita sebagai sesuatu yang konstan. Namun, itu sebenarnya terus berubah.

Menurut penelitian ilmiah, medan magnet telah bergerak sekitar 600 mil sejak abad ke-19, dan pusatnya berada di belahan bumi selatan, yakni terletak di atas Samudera Hindia.

Tahun demi tahun kecepatan gerakannya meningkat hingga mencapai puncaknya. Setelah itu, gerak perpindahan medan magnet akan melambat lagi.

3. Gravitasi Aneh

Karena kenyataan bahwa Bumi tidak bulat sempurna, maka massanya tidak merata. Perbedaan massa tersebut menyebabkan fluktuasi gravitasi di berbagai tempat di Bumi.

Salah satu bukti anomali ini terjadi Teluk Hudson, Kanada, ketika gravitasi di sana lebih rendah daripada di tempat lain.

Kemungkinan Bulan Tambahan

[Bintang] Gerhana Bulan Penumbra
Ilustrasi gerhana bulan penumbra. (NASA)

4. Bumi Kemungkinan Memiliki Dua Bulan

Beberapa ilmuwan percaya bahwa planet kita memiliki satelit kedua. Menurut penelitian, ada benda kosmik lain yang berputar mengelilingi Bumi. Namun, itu tidak selalu merupakan objek yang sama, tetapi lebih kepada, satelit sementara.

Dipercaya bahwa medan gravitasi Bumi terkadang menarik asteroid yang cukup besar, dan mereka terus mengikuti planet kita untuk beberapa waktu (sekitar 3 putaran) sebelum pergi mengembara dalam luasnya ruang angkasa.

5. Gempa di Bulan

Gempa di Bulan bukanlah fantasi ilmiah. Namun, hal itu tidak terjadi sesering yang terjadi di planet kita, dan biasanya memiliki pusat gempat yang sangat dalam, lebih dekat ke inti satelit. Para ilmuwan percaya, hal ini disebabkan oleh daya tarik matahari dan Bumi.

6. Emas Tersembunyi

Jika seluruh kandungan emas digali, maka jumlah totalnya akan menutupi seluruh permukaan Bumi dengan lapisan setinggi 1,6 kaki, atau setara 0,4 meter.

Zaman Es Mini

20170210-Salju-AS-AFP
Seorang pria saat diterjang badai salju yang melandawa Massachusetts, Boston, AS (9/2). Cuaca buruk ini membuat jalan di Massachusetts tertutup lapisan es. (Scott Eisen / Getty Images / AFP)

7. Bumi Berwarna Ungu

Seorang ilmuwan di University od Maryland mengira bahwa beberapa waktu yang lalu planet kita berwarna ungu.

Mikroba purba dapat menggunakan molekul lain untuk memproses sinar matahari, bukan klorofil. Molekul-molekul ini dapat memberi mikroba warna ungu, oleh karena itu, menurutnya, semua planet mungkin pernah berwarna ungu, temasuk Bumi.

8. Zaman Es Mini Kemungkinan Terjadi pada 2019

Matahari memiliki bintik yang tersebar di permukaannya, menunjukkan bahwa bintang ini sedang dalam fase aktif.

Namun karena alasan yang tidak diketahui, terkadang bintik tersebut mulai menghilang, meninggalkan permukaan Matahari yang halus dan kosong. Hal itu sudah terjadi pada Abad ke-15, ketika fenomena yang disebut Little Ice Age itu, menyebabkan perubahan iklim besar di wilayah Islandia dan Finlandia saat ini.

Kala itu, Viking harus meninggalkan Greenland karena berubah menjadi wilayah dengan suhu yang sangat rendah. The Little Ice Age berlangsung selama beberapa kali hingga akhir Abad ke-19.

Saat ini, para ilmuwan mulai memperhatikan kecenderungan yang sama pada Matahari dan percaya bahwa bintang akan memasuki fase dingin, yang akan menghasilkan Zaman Es Mini lainnya di Bumi pada 2019.

9. Ilmuwan Menemukan Planet Lain yang Bisa Dihuni

HD 904790 adalah nama planet yang mungkin akan dihuni oleh manusia di masa depan. Planet ini terletak di galaksi Bimasakti yang sama dengan Bumi, dan memiliki sejumlah fitur luar biasa seperti atmosfer, iklim, sumber daya alam dan bahkan memiliki air tawar.

Menurut perhitungan para astronom, diperlukan waktu 300.000 tahun cahaya untuk mencapai HD 904790.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya