Berlin - Orang-orang di Jerman konon dikenal sebagai sosok yang tepat waktu, tapi kini tak lagi demikian. Mengapa? Ini alasannya.
Kereta Jerman tak seperti dulu lagi. Efisiensi dan ketepatan waktu Jerman, kini dipertanyakan.
Baca Juga
Sebuah laporan yang diterbitkan di majalah berita mingguan Der Spiegel mengatakan bahwa seperempat rute dari semua kereta jarak jauh yang dikelola perusahaan Jerman Deutsche Bahn (DB) – gagal tepat waktu pada bulan Maret 2018.
Advertisement
Pihak perusahaan sendiri berkilah alasan utama terlambatnya kereta dari jadwal adalah "gangguan skala besar pada arus utama" dan "kondisi cuaca musim dingin di utara dan timur" negara itu.
Pembusukan Jaringan Kereta
Deutsche Bahn telah mengalami serangkaian masalah keterlambatan jadwal kereta dalam beberapa tahun terakhir.
Mencari alasan utama atas kinerja buruk Deutsche Bahn, para ahli mempersalahkan menuanya jaringan rel kereta sepanjang 33.000 kilometer (20.500 mil). Dengan trek, platform, dan jembatan yang sudah tua, akibatnya ada 850 lokasi konstruksi terkait kereta, yang perlu perbaikan di seluruh negeri pada tahun 2016.
DB kini memiliki daftar panjang proyek infrastruktur dan perbaikan.
Karl-Peter Naumann, juru bicara untuk asosiasi hak penumpang "Pro Bahn" mengatakan kepada DWÂ yang dikutip Rabu (16/5/2018) bahwa Deutsche Bahn mengabaikan tugasnya sebagai penyedia layanan: "Ada terlalu banyak lokasi konstruksi, terlalu sedikit kereta api dan sejumlah besar cacat dan defisit lainnya di seluruh jaringan dan infrastrukturnya. DB harus merencanakan perbaikannya lebih baik dan mengantisipasi penundaan jadwal, sehingga pelanggan tahu apa yang diharapkan dari permulaan."
Harus Lebih Banyak Investasi
Sementara banyak analis industri bersikeras harus ada lebih banyak investasi. Perusahaan kereta itu mencoba menambal jaringan dengan solusi jangka pendek, setelah melewati tantangan keuangan yang cukup baru dua tahun lalu.
Mencapai keberangkatan dan kedatangan yang tepat waktu bukan hanya kepentingan penumpang di Jerman: Bonus dari eksekutif DB bergantung pada hal itu juga, karena struktur perusahaan mempertimbangkan ketepatan waktu ketika menentukan besarnya bonus yang dibayarkan.
Pimpinan DB Richard Lutz mengumumkan pembentukan pusat penilaian ketepatan waktu dalam upaya untuk meningkatkan kinerja masa depan.
Â
Â
Saksikan juga video berikut ini: