Liputan6.com, New York - Jerman sedang mempertimbangkan langkah besar yang berpotensi mengguncang pasar keuangan global: menarik sekitar 1.200 ton emasnya yang disimpan di gudang penyimpanan Federal Reserve Bank of New York (FRBNY). Ini merupakan sekitar sepertiga dari total cadangan emas Jerman yang mencapai 3.350 ton, menjadikan Jerman pemilik cadangan emas terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS).
Keputusan ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap kebijakan AS dan desakan akan transparansi yang lebih besar dalam pengelolaan aset negara.
Baca Juga
Situs Newsweek yang dikutip Senin (14/4/2025) melaporkan bahwa politisi di Jerman menyerukan agar emas yang disimpan di Federal Reserve Bank of New York ditarik karena kekhawatiran tentang kebijakan Presiden Donald Trump.
Advertisement
Pejabat senior dari Christian Democratic Union (CDU), yang kemungkinan akan memimpin pemerintahan Jerman berikutnya, sedang membahas ekspor logam mulia dari AS, surat kabar Jerman Bild melaporkan.
Bank Sentral Jerman (Deutsche Bundesbank), yang mengelola aset tersebut, mengatakan kepada Newsweek bahwa Federal Reserve Bank of New York adalah mitra tepercaya untuk emasnya.
Dianggap sebagai tempat berlindung yang aman di tengah ketidakpastian perdagangan global, cadangan emas merupakan komponen penting dari kekayaan nasional dan keamanan finansial, yang sering digunakan sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi dan fluktuasi mata uang.
Jerman memiliki cadangan emas terbesar kedua di dunia, 1.236 metrik ton, 37 persen di antaranya senilai $123 miliar disimpan di Federal Reserve di Manhattan, Politico melaporkan.
Laporan bahwa tarif Trump, yang mencakup pungutan sebesar 20 persen atas barang-barang Uni Eropa, dapat menambah seruan oleh politisi Jerman yang ingin mengeluarkan emas dari AS dan meningkatkan kekhawatiran di antara sekutu AS bahwa Washington bukan lagi mitra yang dapat diandalkan.
Sejumlah sumber menyebut Federal Reserve Bank of New York menyimpan cadangan emas negara lain dalam brankas emasnya di Manhattan, New York. Brankas ini merupakan salah satu brankas penyimpanan emas terbesar di dunia, yang menyimpan sekitar 6.300 ton emas atas nama lebih dari 30 bank sentral asing.Â
Kekayaan Jerman Melonjak Setelah Perang Dunia II
Sebagai informasi, setelah Perang Dunia II, Jerman memperoleh kekayaannya setelah ekspor melonjak, yang menyebabkan surplus perdagangan besar dengan negara lain yang dikonversi menjadi emas di bawah sistem Bretton Woods. Jerman adalah salah satu negara yang mulai menyimpan sebagian emasnya di luar negeri karena kekhawatiran pascaperang bahwa cadangannya terancam oleh Uni Soviet.
Namun, ada seruan yang semakin kuat agar emas ini dikeluarkan dari AS seperti dari Marco Wanderwitz, mantan menteri pemerintah Jerman, menurut Bild.
Pertanyaan tentang pengeluaran emas Berlin dari AS ini mendapat perhatian bahkan sebelum Trump memberlakukan tarif 20 persen yang besar pada Uni Eropa.
Michael Yeager, anggota Asosiasi Pembayar Pajak Eropa, mengatakan kepada surat kabar yang sama bahwa akan lebih baik untuk mengembalikan semua cadangan emas Jerman ke Frankfurt atau setidaknya ke Eropa dengan cepat.
Bundesbank mengatakan kepada Newsweek pada bahwa faktor-faktor utama untuk pembobotan cadangan emas terutama adalah tujuan keamanan dan daya jual, untuk dapat menjual emas atau menukarnya dengan mata uang asing saat dibutuhkan.
Pernyataan Bundesbank juga mengatakan bahwa pihaknya secara berkala mengevaluasi lokasi penyimpanan emas miliknya dan menambahkan bahwa New York Fed adalah dan akan tetap menjadi lokasi penyimpanan penting untuk emasnya.
"Kami tidak ragu bahwa kami memiliki mitra yang dapat dipercaya dan diandalkan di Fed di New York untuk penyimpanan emas milik kami," pernyataan itu menambahkan.
Advertisement
AS Memiliki Tempat Penyimpanan Emas Terbesar di Dunia
AS memiliki tempat penyimpanan emas terbesar di dunia dan termasuk di antara negara-negara yang menyimpan emasnya di dalam negeri, menurut Bunker Blog. Negara-negara lain termasuk Prancis, Rusia, China, Turki, Taiwan, Arab Saudi, Inggris Raya, dan Spanyol. Beberapa negara tidak mengungkapkan secara terbuka di mana cadangan emas mereka disimpan.
Negara-negara yang asetnya ada di AS termasuk Italia, yang menyimpan hingga setengah dari cadangannya di New York, menurut Market Watch. Lebanon juga menyimpan sekitar 40 persen cadangan emasnya di New York, menurut Bunker Blog.
Pada tahun 2014, 122,5 ton cadangan emas Belanda dikembalikan ke Amsterdam dari New York setelah Bank Sentral Belanda mengatakan bahwa pada masa krisis keuangan, lebih baik memiliki emas di dekat Anda. Belanda menyimpan cadangan emas di New York serta di Ottawa dan London.
Sementara itu, Bank Sentral India mentransfer 100 metrik ton emas dari Inggris ke brankas domestik, menjadikannya salah satu pergerakan emas terbesar sejak 1991, NDTV melaporkan pada bulan Juni 2024. Total emas yang dimiliki India adalah 822 metrik ton, dengan sebagian besar disimpan di brankas asing, termasuk di New York, kata outlet tersebut.
Â
