Liputan6.com, Kuala Lumpur - Otoritas Malaysia dikabarkan akan menangkap mantan Perdana Menteri Najib Razak pekan ini, atas dugaan keterkaitannya dalam kasus mega korupsi 1Malaysia Development Berhad.
Kabar itu datang dari laporan media Malaysia, Malaysiakini pada 29 Juni 2018, yang memperoleh keterangan dari Divisi Kejahatan Finansial Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM).
Menurut Malaysiakini, seorang sumber anonim PDRM menjelaskan bahwa Divisi Kejahatan Finansial akan segera menggelar konferensi pers untuk menjabarkan hasil penyelidikan mereka atas barang-barang yang disita dari properti Najib Razak pada pertengahan Mei 2018.
Advertisement
Ketika ditanya apakah gelaran konferensi pers itu mengindikasikan bahwa Najib Razak akan segera ditangkap, sumber anonim itu mengatakan kepada Malaysiakini:
"(Penangkapan Najib Razak) mungkin akan dilakukan pada seputar waktu (konferensi pers) tersebut, tergantung pada perkembangan penyelidikan," jelas sumber anonim itu kepada Malaysiakini, seperti dikutip dari World of Buzz, Minggu (1/7/2018).
Sementara itu, pada Kamis 28 Juni 2018, dalam kunjungannyaa ke Jakarta, Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan bahwa otoritas Malaysia akan segera mendakwa Najib Razak dalam waktu dekat.
"Saya pikir dia (Najib) akan dibawa ke pengadilan segera," katanya ketika berbicara kepada sekitar 300 warga Malaysia di Kedutaan Malaysia di Indonesia, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Baca Juga
"Banyak yang bertanya mengapa tidak ada tindakan yang diambil setelah begitu lama ... Tetapi, untuk membawa kasus ke pengadilan, harus ada cukup bukti agar kami tidak akan gagal dalam prosesnya," kata Mahathir.
"Penyelidik juga harus memastikan bahwa mereka mengumpulkan "bukti kuat" tentang keterlibatan Najib, istrinya (Rosmah Mansor), dan pengusaha Jho Low dalam skandal 1MDB sehingga tidak akan dilawan oleh pengacara mereka," tambahnya.
Jho Low merupakan pemodal Malaysia, yang sejak skandal 1MDB pecah ke permukaan, diduga kuat menjadi jantung dari dugaan kasus rasuah itu. Otoritas juga menduga bahwa Jho Low memiliki keterkaitan dengan Najib Razak perihal skandal 1MDB.
Sementara itu, baru-baru ini, Najib Razak kembali menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam skandal rasuah terbesar dalam sejarah Negeri Jiran tersebut.
Dalam sebuah wawancara khusus bersama Reuters, Najib juga mengaku bahwa uang dan barang mewah senilai jutaan dolar yang disita Kepolisian Malaysia dari sejumlah propertinya bulan lalu, sama sekali tak memiliki sangkut paut dengan fulus yang dikorupsi dari 1MDB. Demikian seperti dikutip dari Channel News Asia.
Simak juga video pilihan berikut:
Malaysia Akan Beri Najib Razak Pasal Berlapis
Sepekan sebelumnya, Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan, otoritas Malaysia akan memberikan pasal pidana berlapis kepada eks PM Najib Razak terkait dugaan keterlibatannya dalam skandal megakorupsi 1MDB.
Mahathir melanjutkan, beberapa pasal mulai dari penggelapan hingga suap merupakan dakwaan yang akan dijatuhkan oleh aparat penegak hukum Malaysia kepada Najib.
Tun Mahathir juga mengatakan bahwa otoritas Malaysia telah "memiliki kasus yang sempurna", di mana mereka telah menemukan bukti dan saksi yang cukup untuk melangkah ke proses hukum selanjutnya.
Salah satu temuan yang berhasil disingkap aparat penegak hukum adalah bahwa Najib Razak dituding memiliki peran sentral dalam kasus megarasuah yang merugikan miliaran dolar dana publik Malaysia tersebut.
"Dia (Najib) secara penuh bertanggung jawab atas 1MDB," kata PM Mahathir seperti dikutip dari ABC.net.au, Rabu 20 Juni 2018.
"Kami (otoritas Malaysia) berhasil menemukan tanda tangan dan persetujuannya pada setiap kesepakatan yang melibatkan 1MDB. Oleh karena itu, dia (Najib) bertanggung jawab," ujar Mahathir lagi.
Penyelidik juga akan memberikan "pasal berlapis" terhadap Najib, kata Mahathir. Pasal itu meliputi penyalahgunaan kekuasaan, penggelapan, mencuri uang pemerintah, menghilangkan uang pemerintah, menggunakan uang pemerintah untuk suap, dan sejumlah pasal pidana lain.
Mahathir juga mengatakan bahwa aparat penegak hukum akan segera melakukan penangkapan terhadap figur yang terlibat dalam 1MDB pada beberapa bulan mendatang dan akan memulai persidangan pada akhir 2018.
Advertisement