Liputan6.com, London - Dua maskapai penerbangan utama Eropa mengumumkan segera hentikan rute ke Teheran bulan depan. Hal itu menjadi sebuah pukulan ganda yang menggarisbawahi kekuatan sanksi Amerika Serikat terhadap Iran, yang kembali dijatuhkan belum lama ini.
Kabar di atas menjadikan total tiga maskapai besar Eropa --bersama dengan KLM dari Belanda-- tidak lagi berhubungan dengan Iran, sebagaimana yang pernah dijanjikan via kesepakatan nuklir yang kini terancam.
Dikutip dari New York Times pada Jumat (24/8/2018), keputusan tersebut akan memperdalam isolasi ekonomi Iran, yang telah memburuk dalam empat bulan terakhir, sejak Presiden Donald Trump membatalkan partisipasi AS dalam kesepakatan nuklir yang dinegosiasikan oleh pemerintahan pendahulunya, Barack Obama.
Advertisement
Trump dan para pembantunya telah memperingatkan bisnis asing untuk menghindari Iran terkait sanksi AS yang diberlakukan kembali, di mana akan berdampak penuh pada November mendatang.
"Secara drastis mengurangi penerbangan langsung ke Eropa tentu memiliki dampak psikologis dan ekonomi," kata Richard Aboulafia, wakil presiden analisis di Teal Group, sebuah konsultan industri penerbangan dan pertahanan di AS.
Baca Juga
Baik British Airways maupun Air France mengaitkan keputusan mereka dengan penurunan permintaan yang membuat rute Iran tidak menguntungkan, dan mereka tidak menyebutkan dampak tindakan Donald Trump.
Namun analis industri mengatakan penyebab utamanya jelas.
"Tidak ada keraguan bahwa sanksi ekonomi yang dikenakan terhadap Iran mempengaruhi ekonomi, dan membatasi kemampuan beberapa perusahaan untuk melakukan bisnis di sana," kata Henry Harteveld, pendiri Atmosphere Research Group, sebuah perusahaan analisis industri perjalanan di San Francisco.
"Jadi saya yakin ada penurunan tajam dalam lalu lintas (penerbangan), baik yang berasal dari Iran maupun dari Eropa, dan poin internasional lainnya," lanjutnya.
Harteveld mengatakan kenaikan harga bahan bakar jet mungkin juga memainkan peran dalam keputusan terkait.
"Bahan bakar jet seperti orang tua yang konservatif," katanya. "Hal ini memaksa banyak maskapai penerbangan mempersempit rute yang marjinal, atau bisa juga langsung memotongnya karena tidak memenuhi ekspektasi laba."
British Airways mengatakan penerbangan pulang-pergi terakhir antara London dan Teheran akan berlangsung pada 22-23 September.
Dalam sebuah pernyataan, maskapai tersebut meminta maaf atas "gangguan apa pun yang mungkin terjadi pada rencana perjalanan pelanggan" ke Iran, dan mengatakan pihaknya mengatur rebooking atau pengembalian dana.
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Simak video pilihan berikut:
Amerika Serikat Bentuk Kelompok Kerja Baru
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengumumkan kelompok kerja baru tingkat tinggi untuk memfokuskan upaya AS dan internasional untuk meningkatkan tekanan diplomatik dan ekonomi terhadap Iran.
"Kelompok Aksi Iran" akan mendorong "tekanan maksimum" Washington sebagai bagian stretegi untuk mengubah perilaku Teheran, termasuk potensi menjatuhkan sanksi-sanksi baru kepada sejumlah negara lain yang berdagang dengan Negeri Para Mullah. Demikian seperti dikutip dari media Prancis France24, Jumat 17 Agustus.
Kelompok itu akan dipimpin oleh Brian Hook sebagai Perwakilan Khusus Bidang Iran untuk Kementerian Luar Negeri AS.
Hook, yang saat ini merupakan Direktur Perencanaan Kebijakan di Kemenlu AS, bertanggung jawab atas kegagalan diplomatik Amerika Serikat dalam menarik dukungan terhadap keputusan Washington pada bulan Mei guna menarik diri dari Kesepakatan Nuklir Iran atau Joint Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
"Tim ini berkomitmen untuk upaya global yang kuat untuk mengubah perilaku rezim Iran," kata Hook.
"Kami ingin menyelaraskan dengan sekutu dan mitra kami di seluruh dunia."
Hook, yang telah bertemu dengan pejabat dari Inggris, Prancis dan Jerman mengenai kebijakan Iran di London pada hari Rabu, menyatakan kemungkinan bahwa AS akan terlibat langsung dalam dialog dengan para pemimpin Iran jika mereka menunjukkan "komitmen" untuk mengubah perilaku mereka.
Advertisement