Liputan6.com, Tainan - Semangkuk panas bubur buatan rumah ternyata mampu menghalangi seorang wanita sepuh bunuh diri di Kota Tainan, Taiwan, tulis laporan di situs berita China Press.
Pada Rabu, 12 September, dua petugas polisi, yang hanya diketahui sebagai Yang dan Lin, sedang berpatroli di daerah dekat jembatan Xigang. Mereka kebetulan bertemu dengan wanita sepuh berusia 75 tahun itu.
Hanya membawa ransel di punggungnya, wanita bernama belakang Lee itu terlihat mondar-mandir di dekat jembatan, seperti dikutip dari Asia One, Senin (17/9/2018).
Advertisement
Khawatir tentang keselamatannya, kedua polisi mendekati Lee. Wanita tua itu mengatakan bahwa dia hanya berjalan-jalan setelah makan malam dan sedang dalam perjalanan ke rumah saudara perempuannya.
Baca Juga
Namun, dia menolak untuk memberitahukan detail tentang keluarganya atau di mana dia tinggal.
Kedua polisi itu kemudian berhasil membujuk Lee untuk masuk ke mobil patroli dan mengantarnya ke kantor polisi.
Karena curiga bahwa Lee hendak bunuh diri, polisi Yang pun mengajak Lee untuk menyantap bubur hangat di dekat sebuah stasiun.
Hidangan sederhana itu tak hanya mengisi perutnya. Rupanya bubur panas itu juga melumerkan hati perempuan sepuh itu.Â
Seraya menyantap bubur, Lee mulai menangis dan mengakui bahwa dia ingin mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Dia beralasan sudah tidak kuat menahan berbagai masalah kesehatan, termasuk hipertensi, penyakit jantung, diabetes, dan nyeri kaki.
Setelah dokter tidak bisa mengetahui alasan kesakitan kakinya, Lee merasa terlalu putus asa untuk terus hidup.
Polisi kemudian berhasil mengidentifikasi Lee melalui sistem pengenalan wajah dan menghubungi keluarganya.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
40 Persen Kasus Bunuh Diri Wanita Terjadi di India
Sementara itu, menurut sebuah studi terbaru, dua dari setiap lima kasus wanita bunuh diri di dunia, terjadi di India. Hasil penelitian yang diterbikan di jurnal Lacet itu, mengatakan bahwa tingkat bunuh diri di Negeri Hindustan merupakan akibat dari krisis kesehatan masyarakat.
Meski angka kematian wanita India yang meninggal karena bunuh diri telah menurun sejak 1990, hal itu tidak secepat di tempat lain di dunia. Bahkan saat ini, isu terkait mewakili 36,6 persen dari total tingkat mortalistas wanita global, tulis laporan di jurnal medis asal Inggris tersebut.
Dikutip dari The Guardian pada Jumat, 14 September, wanita India yang meninggal karena bunuh diri lebih cenderung berasal dari mereka yang berstatus menikah, berasal dari negara bagian yang lebih maju dan dengan selisih besar, berusia di bawah 35 tahun.
"Ini menunjukkan bahwa wanita di India berada dalam masalah serius," kata Poonam Muttreja, Direktur Eksekutif dari Population Foundation of India, sebuah kelompok pemerhati kesehatan masyarakat.
Dia dan para spesialis lainnya menyalahkan kecenderungan pada pernikahan dini --seperlima wanita India masih menikah sebelum usia 15 tahun-- bersama dengan kekerasan rumah tangga, dan gejala lain terkait budaya patriarkal yang masih tertanam kuat.
Penelitian terkait juga menyebut bahwa tingkat bunuh diri di kalangan wanita India tiga kali lebih tinggi dari negara dengan geografi dan indikator sosial ekonomi serupa.
Advertisement