Mengapa Warna Ungu Jarang Digunakan dalam Bendera Negara, Ini Alasannya

Pernahkah Anda melihat ada warga ungu di sebuah bendera dunia? Kebanyakan dari Anda pasti sulit menebaknya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 06 Okt 2018, 20:40 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2018, 20:40 WIB
Ilustrasi bendera dunia (UNESCO)
Ilustrasi bendera dunia (UNESCO)

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki wilayah, kedaulatan, rakyat, dan pengakuan dari negara lain menjadi syarat berdirinya sebuah negara. Namun, bendera dan lagu kebangsaan punya arti penting sebagai pengenal sekaligus simbol persatuan. 

Bentuk dan desain bendera negara-negara di dunia beragam. Ada warna merah, putih, hitam, biru, hijau hingga kuning. Masing-masing warna yang ada di bendera memiliki makna dan arti tersendiri.

Namun, pernahkah Anda melihat ada warga ungu di sebuah bendera dunia? Kebanyakan dari Anda pasti sulit menebaknya.

Ternyata, itu semua ada alasannya. Pada zaman dahulu kala, warna ungu sangat sulit untuk didapat dan hanya digunakan oleh kaum ningrat sekelas raja dan ratu.

Dikutip dari laman Mentalfloss.com, Sabtu (6/10/2018), pewarna ungu pertama kali berasal dari satu sumber saja.

Sumber itu adalah spesies siput laut yang konon berasal dan hanya dapat ditemukan di Lebanon dan kawasan Mediterania.

Bukan hanya itu. Untuk mendapatkan satu kain dengan warna ungu, membutuhkan sedikitnya 10 ribu ekor siput yang terbilang langka dan sulit untuk didapat.

Oleh karenanya, warna ungu dianggap lebih berharga daripada sebongkah emas pada Abad ke-18.

Warna ungu terbilang langka. Hanya dipakai oleh anggota kerajaan yang dikenal sangat kaya. Mereka yang menggunakan warna ungu pada masanya akan mendapat julukan "The Royal Purple".

Maka dari itu, membuat bendera dengan warna ungu hanya akan merugikan dari sisi finansial. Sebab, biaya yang digunakan sangatlah mahal.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Bendera Warna Ungu Muncul 1900-an

Ilustrasi bendera Dominika (Wikipedia/Public Domain)
Ilustrasi bendera Dominika (Wikipedia/Public Domain)

Status warna ungu kemudian semakin mudah didapat ketika masuk Abad ke-19. Kala itu seorang mahasiswa Inggris bernama William Henry Perkin menemukan caranya.

Dikutip dari laman Edtimes.in, William Henry Perkin menciptakan warna ungu secara sintetis. Itu sebabnya, ada negara yang kemudian menambahkan warna ungu ke dalam benderanya.

Meski warna ungu sudah mudah didapat di abad ke-19, tak banyak yang melakukan itu. Diketahui ada sebuah negara di dunia bernama Dominika yang memasukan warna ungu.

Bendera negara Dominika ini didominasioleh warna hijau. Ada pula kuning, putih, hitam dan merah. Di tengah-tengah bendera ada logo burung yang di bagian kepala dan dadanya diberi warna ungu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya