Cokelat Mahal Belum Tentu Enak, Ini Tips Membedakannya

Menjelang Natal dan Tahun Baru, orang di Jerman ramai-ramai beli cokelat. Pilihan banyak sekali, tapi yang mana yang enak?

diperbarui 25 Nov 2018, 07:31 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2018, 07:31 WIB
Cokelat jadi kado Valentine (iStockPhoto)
Cokelat jadi kado Valentine (iStockPhoto)

Berlin - Yayasan konsumen Jerman, Warentest, melakukan uji coba dengan 25 merek cokelat yang paling populer, termasuk Milka, Lindt dan Merci. Ternyata cokelat yang paling mahal justru ada di peringkat bawah.

Warentest memberi peringkat berdasarkan rasa, sentuhan aroma dan "mouthfeel", tetapi juga mempertimbangkan bahan-bahan yang digunakan dan kandungan bakteri di dalamnya.

Lalu, ada penilaian atas kemasan dan keakuratan keterangan daftar bahan yang digunakan dalam produksi.

Cokelat terbaik harus memiliki rasa yang lembut dan mengandung cukup banyak kakao (bahan dasar cokelat). Para penguji juga menilai tekstur permukaan cokelat yang harus halus dan tidak ada gelembung udara.

Cokelat panjang biasanya terbagi-bagi dalam blok-blok segi empat. Para penguji menilai, apakah bagian-bagian blok mudah dipatahkan, tanpa seluruh cokelat terpecah-pecah atau hancur.

Lalu siapa yang mendapat ranking tertatas di mata para penguji? Ternyata salah satunya adalah cokelat yang belum terlalu dikenal oleh publik internasional. Demikian seperti dikutip dari DW Indonesia, Minggu (25/11/2018).

Mereknya adalahh "Die gute Schokolade", yang berasal dari seri produk fair trade. Produk-produk yang mencantumkan label fair trade memperhatikan sistem perdagangan yang lebih adil, yaitu dengan memperhatikan kesejahteraan petani.

Merek lain yang menduduki perangkat teratas adalah produk Swedia, Marabou Mjölk Choklad. Selain itu, ada pula merek Merci dan Milka Alpenmilch.

Cokelat dari merek ternama "Lindt" mendapat penilaian baik, namun kalah dari "Die gute Schokolade" karena kemasan Lindt dianggap menyesatkan konsumen.

Bungkus cokelat Lindt, misalnya, menunjukkan foto tumbuhan vanili, tetapi cokelat ini tidak mengandung vanili, melainkan hanya ekstrak vanili --bahan buatan yang diberi aroma seperti vanili.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Tips Lainnya...

Cokelat
Ilustrasi cokelat (iStockphoto)

Cokelat paling mahal yang diuji coba adalah "Milk Chocolate" dari Godiva. Satu cokelat Godiva (100 gram) harganya 6,95 euro atau sekitar Rp 1,1 juta. Namun dalam temuan Warentest, cokelat ini ternyata mengandung lebih banyak nikel daripada cokelat lain yang lebih murah.

Warentest menekankan, jumlah nikel dalam cokelat Godiva memang masih cukup rendah untuk bisa membahayakan kesehatan. Temuan itu membuat Godiva masuk daftar peringkat bawah.

Dari 25 merek yang dites, 15 merek mendapat nilai "baik" dan 9 merek mendapat penilaian "memuaskan". Godiva hanya mendapat predikat "cukup".

Lalu, adakah cara mengkonsumsi cokelat yang optimal? Yayasan Warentest merekomendasikan untuk membiarkan cokelat "bernafas" sebentar setelah bungkusnya dibuka, agar aromanya bisa terbentuk.

Lalu kalau disimpan, cokelat harus dijauhkan dari produk-produk yang punya aroma kuat, seperti kopi dan teh, agar cokelat itu tidak berubah aromanya.

Tips penting lainnya ialah simpan cokelat pada suhu antara 12 dan 18 derajat Celcius.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya