RI Ajak Negara G20 Perkuat Hubungan Multilateral Demi Kondisi Global Kondusif

Wapres JK menegaskan dihadapan para Kepala Negara G20 untuk kembali dengan komitmen bersama mewujudkan kemitraan multilateral yang kuat.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 02 Des 2018, 14:29 WIB
Diterbitkan 02 Des 2018, 14:29 WIB
Jusuf Kalla Hadiri Pembukaan KTT ASEM
Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla (AFP Photo/Aris Oikonomou)

Liputan6.com, Buenos Aires - Di hari kedua KTT G20, Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan di hadapan para Kepala Negara G20 dan Pimpinan Organisasi Internasional untuk kembali dengan komitmen bersama mewujudkan kemitraan multilateral yang kuat.

Pandangan Indonesia tersebut senada dengan sebagian besar negara G20 lainnya, yang menginginkan kondisi global kondusif untuk memperbaiki pertumbuhan pembangunan yang menyeluruh.

"Pembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim adalah dua isu global yang terkait erat yang perlu diatasi secara bersama-sama," jelas Jusuf Kalla yang ditunjuk sebagai pembicara utama (lead speaker) dengan tema Building Consensus, seperti dikutip dari keterangan pers yang dimuat Liputan6.com, Minggu (2/12/2018).

KTT G20 yang berakhir tanggal 1 Desember 2018 di Buenos Aires, Argentina telah menghasilkan kesepakatan sebuah Deklarasi (G20 Leaders’ Declaration Building Consensus for Fair and Sustainable Development).

Deklarasi ini merupakan hasil negosiasi yang alot dilakukan secara marathon dan intensif sejak seminggu yang lalu oleh tim negosiator sherpa dan finance-track G20.

Deklarasi yang akhirnya dapat diselesaikan di penghujung KTT memuat isu-isu penting yang memerlukan tindakan secara bersama di tingkat global.

Beberapa isu penting yang di maksud diantaranya perdagangan internasional yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global, kerjasama multilateral berdasarkan rules-based international order, dan sistem keuangan international yang stabil.

Dibahas pula penanganan masalah migrasi dan pengungsi, perubahan iklim, ketahanan pertanian dan energi, digitalisasi ekonomi yang dapat mendukung pemerataan pembangunan dan keuangan inklusif, hingga isu-isu terkait penanganan anti korupsi, dan usaha menghentikan pengaliran dana terkait terorisme maupun kejahatan lainnya.

Indonesia berhasil memasukan dalam deklarasi isu yang menjadi kepentingan dan prioritas, di antaranya yakni pengembangan inovasi keuangan melalui bisnis model dengan digitalisasi ekonomi dan isu referensi energi terbarukan.

"Indonesia mendesak negara-negara G20 untuk memperkuat kemitraan kita dalam memobilisasi investasi sektor swasta; inovasi; dan transfer teknologi," ujar Wapres dalam intervensinya pada rangkaian akhir KTT G20 yang mengambil tema "Embracing the Opportunities".

Berakhirnya KTT G20 di Buenos Aires menandai berakhirnya Presidensi Argentina tahun 2018. Kepemimpinan G20 selanjutnya tahun 2019 beralih kepada Jepang.

G20 merupakan forum kerja sama negara-negara perekonomian besar dunia yang secara kolektif mewakili 85% GDP dunia, 75% perdagangan global dan 2/3 penduduk dunia. G20 beranggotakan 19 negara (Amerika Serikat, Afrika Selatan, Argentina, Australia, Brazil, China, Kanada, Jepang, Jerman, India, Indonesia, Italia, Korea Selatan, Meksiko, Perancis, Rusia, Saudi Arabia, Turki dan 1 Kelompok Regional (Uni-Eropa).

 

Simak video pilihan berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya