Sri Mulyani, Ratu Belanda dan Presiden Bank Dunia Tampil Bersama di G20

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi pembicara di panel G20 di Buenos Aires, Argentina.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 30 Nov 2018, 21:16 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2018, 21:16 WIB
Sri Mulyani pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali
Sri Mulyani pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali. Dok: am2018bali.go.id

Liputan6.com, Buenos Aires - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi pembicara di panel G20 di Buenos Aires, Argentina. Ia membahas sisi positif keterlibatan wanita di dunia bisnis Indonesia.

Turut duduk bersama Sri Mulyani adalah Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, dan berperan sebagai moderator adalah Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda. Tajuk acaranya adalah 'The Role of Finance for Women's Economic Empowerment' (Peran Keuangan dalam Pemberdayaan Ekonomi Wanita).
 
Sri Mulyani menyebut, pertumbuhan bisnis digital sebagai insentif terhadap aktifnya keterlibatan wanita di dunia bisnis. Pemerintah Indonesia pun menggencarkan pembangunan infrastruktur digital di berbagai daerah.
 
"Para pengusaha wanita yang sebelumnya tidak punya akses terhadap pasar menjadi sangat mudah terhubung dengan pasar melalui teknologi," ucap Sri Mulyani di akun Instagram-nya, Jumat (30/11/2018).
 
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi pembicara di panel G20 di Buenos Aires, Argentina. (Instagram/smindrawati))
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi pembicara di panel G20 di Buenos Aires, Argentina. (Instagram/smindrawati))
Teknologi dipandang menyeimbangkan peran wanita di rumah tangga dan minat mereka di dunia bisnis. Inklusi teknologi terhadap wanita pun diharapkan meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan yang menjadi masalah negara berkembang.
 
Dia juga menjelaskan, pemerintah sedang meratakan pembangunan infrastruktur untuk dunia teknologi agar para wanita Indonesia di seluruh daerah bisa ikut menikmati akses teknologi. Ini terutama untuk mereka yang tinggal di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
 
"Menghadapi tantangan tersebut pemerintah telah melakukan beberapa hal yaitu pembangunan infrastruktur untuk mengatasi permasalahan digital bagi Indonesia sebagai negara kepulauan melalui pembangunan satelit, pemerataan tenaga listrik, dan pembangunan soft infrastruktur seperti pendidikan dan kesehatan," pungkas Sri Mulyani.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya