Liputan6.com, Amsterdam - Di suatu tempat di sekitar Rotterdam, Belanda, sekelompok pria muda melakukaan aksi konyol usai 'minum-minum'. Tampaknya, mereka terinspirasi oleh acara televisi Negeri Paman Sam, Jackass.
Seorang pemuda dari gerombolan tersebut nekat menelan ikan lele hidup. Tentu saja, ini adalah ide buruk. Terlebih bila mengetahui fakta bahwa ikan ini akan mengeluarkan patilnya jika berada dalam bahaya.
Advertisement
Baca Juga
Menurut laporan terbaru kasus tersebut, yang diterbitkan pada 17 Januari di jurnal Acta Oto-Laryngologica Case Reports, para laki-laki itu biasanya menelan ikan mas hidup dari akuarium rumah mereka, usai berpesta alkohol.
Namun keriangan mereka harus berakhir, pascainsiden yang terjadi pada 3 April 2016 itu, ketika salah satu laki-laki mencoba menyimpang dari 'tradisi' mereka sedikit lebih jauh. Demikian seperti dikutip dari Live Science, Sabtu (26/1/2019).
Ia melahap lele perunggu (Corydoras aeneus), ikan hias yang populer karena mempunyai sistem 'pertahanan' alami yang kuat. Nahas, ia langsung sekarat.
Lelaki berusia 28 tahun itu langsung dilarikan ke rumah sakit dan mendapat penanganan medis di Unit Gawat Darurat (UGD).
Para dokter pun sempat dibuat bingung, karena mencari tahu cara untuk mengeluarkan ikan lele tersebut dari tenggorokan. Ini adalah kasus pertama yang dihadapi oleh tim dokter ahli.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Ikan Mati
Kees Moeliker, direktur di Rotterdam Natural History Museum, meninjau kerangka ikan lele itu setelah dokter mengeluarkannya dari tenggorokan si pemuda yang identitasnya tak dipublikasikan tersebut.
Tubuh hewan itu berukuran 2 hingga 3 inci (5 hingga 8 cm), dilindungi dengan patil yang jadi siripnya. Ketika lele jadi panik, katakanlah misalnya saat ia ditelan oleh predator, patil itu menjadi tegak dan dapat memompa racun ke mulut musuhnya.
Lelaki itu harus dioperasi, untuk menyelamatkan nyawanya dan ikan diambil. Para ahli bedah memberikan perhatian yang sangat besar dengan hati-hati, menghilangkan patil ikan dari jaringan halus di tenggorokan.
Untungnya, prosedur itu berhasil. Meskipun tidak banyak yang diketahui tentang efek racun lele perunggu pada manusia, namun kejadian itu tampaknya tidak menyulitkan situasi dokter spesialis.
"Ini merupakan kasus teraneh ketiga di dunia medis yang pernah saya temui," kata co-author laporan kasus itu, Dr. Linda Benoist, seorang dokter ahli di University Medical Center, Rotterdam, yang merawat pasien.
Benoist mengatakan kepada Live Science bahwa dia telah menyadari bahwa permainan menelan ikan adalah tradisi "mengerikan" di antara beberapa anak muda di daerah itu.
Lele, katanya, sudah mati ketika pasien tiba di rumah sakit, menekan pintu masuk kerongkongannya, di bagian bawah tenggorokannya.
"Ikan itu mungkin mati lemas. Pasien sempat muntah darah dan ikan tidak bisa bergerak," kata Moeliker.
Sementara itu, ikan lele tersebut akhirnya disimpan di Rotterdam Natural History Museum, yang bersebelahan dengan rumah sakit. Tubuhnya dipamerkan dalam "Dead Animal Tales".
Advertisement