Liputan6.com, Paris - Para penyelidik Prancis, pada Kamis 14 Maret 2019, mulai memeriksa kotak hitam dari pesawat nahas Ethiopian Airlines ET 302 berpesawat Boeing 737 MAX 8.
Kotak hitam dari pesawat yang jatuh pada 10 Maret 2019 dan menewaskan 157 penumpang di dalamnya itu tiba di Prancis pada Kamis untuk diperiksa di kantor pemeriksaan dan analisis Badan Keselamatan Penerbangan Sipil (BEA) di Paris.
"Delegasi Ethiopia yang dipimpin oleh Biro Investigasi Kecelakaan (AIB) telah menerbangkan Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) ke Paris, Prancis untuk penyelidikan," kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (15/3/2019).
Advertisement
Baca Juga
Ethiopia mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka akan mengirim FDR dan CVR ke Prancis karena negara Afrika timur tidak memiliki fasilitas untuk melakukan analisis terperinci yang diperlukan untuk menentukan penyebab bencana mematikan itu.
Kata juru bicara BEA sebelumnya, ia tidak tahu bagaimana keadaan kotak pencatat data penerbangan itu, tapi ia berharap, data-data yang cukup bisa diperoleh untuk mengetahui mengapa pesawat Boeing 737 MAX 8 itu tiba-tiba menghunjam ke tanah hanya beberapa menit setelah tinggal landas.
Sementara itu, seperti dikutip dari BBC, Jumat, seorang petugas BEA mengatakan bahwa pembacaan pertama bisa memakan waktu berhari-hari, tetapi banyak tergantung pada kondisi kotak hitam Ethiopian Airlines ET 302.
"Pertama kita akan mencoba membaca data," kata juru bicara itu, seraya menambahkan bahwa analisis pertama bisa memakan waktu antara setengah hari dan beberapa hari.
Badan penyelidik Perancis BEA akan mengadakan analisis atas kotak hitam itu dalam kapasitas sebagai penasihat, karena peraturan internasional mengharuskan Ethiopia yang memimpin penyelidikan.
Badan keselamatan penerbangan Amerika Serikat, NTSB juga akan memainkan peran penting dalam penyelidikan Ethiopian Airlines itu, karena pesawat Boeing 737 MAX 8 tersebut dibuat di AS.
Simak video pilihan berikut:
Terkuak, Kesamaan Data Satelit Ethiopian Airlines dan Lion Air
Bukti konkret pertama dari kemungkinan hubungan antara dua kecelakaan Boeing 737 MAX 8 yang mematikan, yakni Ethiopian Airlines ET 302 dan Lion Air JT 610, terkuak. Sumbernya, dari luar angkasa.
Sebuah jaringan satelit baru yang mampu melacak pesawat dengan detail mumpuni di seluruh dunia menangkap jalur penerbangan Boeing 737 MAX ET 302 yang jatuh pada Minggu 10 Maret 2019.
Data itu sangat vital, sampai-sampai, otoritas penerbangan Amerika Serikat menjadikannya sebagai salah satu alasan untuk bergabung dengan seluruh dunia dalam mengandangkan dan menangguhkan izin terbang (grounding) MAX, menurut pejabat industri aviasi dan regulator. Baca selengkapnya...
Advertisement