Liputan6.com, Washington DC - Insiden penembakan kembali terjadi pada Minggu, 28 April 2019 sore waktu setempat di West Baltimore, Negara Bagian Maryland, Amerika Serikat.
Akibat penembakan tersebut, sebanyak satu orang tewas dengan enam lainnya luka-luka, menurut Komisioner Kepolisian Baltimore Michael Harrison, mengutip The Straits Times pada Senin (29/4/2019).
Advertisement
Baca Juga
Seorang pria mendekat ke sebuah persimpangan di mana dua acara masak tengah berlangsung. Ia mulai menembak tanpa pandang bulu ke kerumunan.
Harrison mengira pria bersenjata itu menargetkan satu atau lebih orang di kerumunan.
Saat ini, kepolisian tengah menyelidiki kasus penembakan ini, termasuk meminta tolong kepada publik untuk membantu mengidentifikasi pelaku penembakan.
"Kami tahu banyak orang di sini," kata Harrison. "Hanya dengan bantuan komunitaslah kami dapat mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab."
Bernard Young, seorang penjabat Wali Kota turut memohon bantuan warganya.
"Seseorang tahu sesuatu," katanya Young.
Adapun korban dalam penembakan itu termasuk pria dan wanita.
Satu korban tewas, dengan jenis kelamin yang tidak disebutkan, sempat berlari ke belakang sebuah gereja terdekat kemudian pingsan, kata Harrison dalam sebuah konferensi pers. Namun penembakan itu tidak menyasar gereja.
Insiden ini terjadi hanya satu hari setelah adanya penembakan di sebuah sinagog di San Digo, California yang menewaskan satu orang dan melukai beberapa lainnya.
Penembakan di Sinagog
Satu hari sebelum kejadian penembakan di Baltimore, sebuah sinagog --tempat ibadah umat Yahudi-- di California diserang oleh pria bersenjata. Dalam kejadian itu, satu orang tewas dengan tiga lainnya luka-luka.
Sinagog Chabad of Poway diserang saat melaksanakan ibadah Hari Raya Passover. Otoritas setempat berhasil mengidentifikasi terduga pelaku sebagai John Earnest (19), pria kulit putih yang menggunakan senjata gaya AR-15 dikutip dari The Straits Times.
Saat melakukan penembakan di sinagog, Earnest berteriak bahwa orang-orang Yahudi menghancurkan dunia. Pihak berwenang telah menyebut serangan sebagai kejahatan rasial.
KronologiÂ
Departemen Sheriff San Diego mendapatkan laporan tentang penembakan di sinagog sebelum pukul 11.30 pagi. Sheriff Poway kemudian mengonfirmasi penembakan melalui Twitter, setelah para deputi dipanggil ke tempat kejadian dengan adanya "pria berpistol".
Dalam sebuah konferensi pers Sabtu sore, Wali Kota Poway, Steve Vaus dan Sheriff San Diego, Bill Gore membenarkan bahwa empat orang menjadi korban dan telah dibawa ke Pusat Medis Palomar oleh saksi mata sekitar pukul 12 siang.
Vaus menambahkan, seorang wanita dewasa dari keempat korban tembakan tak tertolong. Sementara ketiga lainnya dalam kondisi stabil.
Salah satu korban luka adalah Rabi Yisroel Goldstein. Goldstein disebut oleh salah satu jemaatnya tidak meninggalkan sinagog, justru ia mencoba menenangkan yang lain.
Saat itu, semua orang yang berada di sinagog menangis dan menjerit, menurut Anvari yang suaminya telah berada di dalam tempat ibadah saat serangan dimulai.
Sinagog tidak dijaga pada saat kejadian, menurut pejabat setempat. Adapun jemaat terdiri atas 40 hingga 60 orang.
Advertisement
Earnest Menyerahkan Diri
Kepala polisi San Diego David Nisleit mengatakan, setelah penembakan itu sang terduga pelaku memanggil personel Patroli Jalan Raya California untuk melaporkan lokasinya di Interstate 15 di Rancho Bernardo.
Salah satu petugas polisi yang bertugas menyelesaikan insiden sinagog melihat pria bersenjata dengan mobilnya. Sang tersangka kemudian menepi, lalu keluar dari kendaraan dan mengangkat tangan tanda penyerahan diri.
Insiden penembakan di sinagog itu telah mendapatkan perhatian dari Presiden AS Donald Trump yang mengucapkan belasungkawa melalui akun Twitter pribadinya.
"Duka Cita dan doa untuk semua yang terdampak oleh penembakan di sinagog in Poway, California. Tuhan memberkati kalian semua. Tersangka telah ditangkap. Para penegak hukum telah melakukan pekerjaan yang luar biasa. Terima kasih," twit Trump.
Hal senada juga diberikan kepada seorang politikus Demokrat Scott Peters. Ia mengutuk tindakan kekerasan tersebut.
"Berita tragis bahwa seorang pria bersenjata telah menyerang Chabad dari sinagog Poway, pada hari ini, hari terakhir Paskah, hari yang seharusnya menjadi perayaan iman dan kebebasan. Saya berduka cita, dan berdoa untuk mereka yang terluka dan terdampak," katanya.