Hujan Deras Picu Tembok Pemukiman Kumuh Mumbai Runtuh, 13 Orang Tewas

Insiden tembok runtuh dilaporkan terjadi di salah satu pemukiman kumuh di Mumbai, menyebabkan 13 orang tewas.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 02 Jul 2019, 13:31 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2019, 13:31 WIB
Ilustrasi hujan deras yang melanda kota Mumbai, India (AFP/Punit Paranjpe)
Ilustrasi hujan deras yang melanda kota Mumbai, India (AFP/Punit Paranjpe)

Liputan6.com, Mumbai - Sebuah tembok runtuh menimpa salah satu kawasan kumuh di ibu kota keuangan India, Mumbai, pada Selasa pagi, dan menewaskan sedikitnya 13 orang.

Insiden itu terjadi ketika hujan deras memasuki hari kedua di negara bagian Maharashtra di pesisir India barat laut, menyebabkan banjir di banyak titik, termasuk di Kota Mumbai.

Dikutip dari Channel News Asia pada Selasa (2/7/2019), hujan deras membuat tembok terkait runtuh menimpa gubuk-gubuk kumuh yang dibangun di lereng bukit di distrik Malad, di pinggiran barat India, kata seorang pejabat pemadam kebakaran.

"Upaya penyelamatan masih berlangsung," tambah pejabat itu. "Sejauh ini kami telah menyelamatkan lebih dari selusin orang."

Hujan deras juga menyebabkan gangguan lalu lintas di Mumbai, dan memicu penundaan beberapa penerbangan di Bandara Internasional Chhatrapi Shivaji, karena genangan air menyelimuti salah satu landasan pacunya.

Akibat kekacauan tersebut, pemerintah metropolitan Mumbai pun mengumumkan hari libur umum pada Selasa ini.

 

Angan-Angan Menjadi Pusat Keuangan Global

Taj Mahal Palace Hotel yang menjadi lokasi serangan teroris Mumbai pada 26 November 2008 (AP/Rafiq Maqbool)
Taj Mahal Palace Hotel yang menjadi lokasi serangan teroris Mumbai pada 26 November 2008 (AP/Rafiq Maqbool)

Mumbai ingin mengubah dirinya menjadi pusat keuangan global, tetapi sebagian besar wilayah kota berjuang untuk mengatasi masalah saat musim hujan.

Berbagai masalah seperti banjir dan longsor disebabkan oleh rendahnya kualitas konstruksi di banyak sudut kota, dan saluran air yang seringkali tersumbat.

Sementara itu, curah hujan sekitar 300 milimeter turun lebih dari 24 jam di beberapa wilayah di metropolitan Mumbai, menyebabkan jalan-jalan dan rel kereta terendam air, memaksa beberapa layanan transportasi ditangguhkan.

Hal itu membuat jutaan penumpang terlantar pada Selasa pagi.

Penerbangan dari bandara Mumbai, yang terbesar kedua di India, juga ditunda setelah penerbangan SpiceJet melampaui landasan pacu karena tergelincir saat mendarat, kata seorang juru bicara setempat.

Banjir Picu Hari Libur Umum

Ilustrasi bendera India (AFP Photo)
Ilustrasi bendera India (AFP Photo)

Ketika para pejabat cuaca meramalkan hujan lebat yang sebentar-sebentar turun dalam intensitas tinggi, otoritas Mumbai mengatakan pemerintah negara bagian Maharashtra tepaksa mengumumkan hari libur per Selasa ini.

"Hujan diperkirakan akan tetap turun deras hingga esok," kata mereka di jejaring sosial Twitter. "Kami meminta warga untuk tetap di dalam rumah kecuali ada keadaan darurat."

Di dekat kota Pune, India barat, enam orang tewas dalam keruntuhan dinding yang sama, kata seorang petugas pemadam kebakaran, setelah kejadia serupa pada hari Sabtu, yang menewaskan 15 orang.

Setiap kali musim hujan, yang berlangsung dari Juni hingga September, India kerap mengalami insiden fatal berupa bangunan dan dinding runtuh, karena curah hujan melemahkan fondasi bangunan yang tidak dibangun dengan baik.

Pada tahun 2005, banjir menewaskan lebih dari 500 orang di Mumbai, mayoritas di daerah kumuh perkotaan yang dihuni lebih dari setengah populasi lokal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya