Kronologi Penangkapan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi

Inilah kronologi penangkapan Pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi yang tewas terbunuh pada Sabtu (26/10/2019).

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2019, 09:01 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2019, 09:01 WIB
Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi
Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi dikabarkan menderita luka serius setelah serangan militer Rusia 28 Mei 2017. Padahal sebelumnya, ia telah dinyatakan tewas oleh Kementerian Pertahanan Rusia. (AP)

Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi tewas terbunuh pada operasi militer yang dilancarkan Amerika Serikat pada Sabtu 26 Oktober 2019.

Hal tersebut bahkan dikonfirmasi langsung Presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui cuitan di media sosial Twitter miliknya.

"Baru saja mengonfirmasi bahwa pengganti nomor satu Abu Bakar al-Baghdadi telah dihentikan oleh pasukan Amerika. Kemungkinan besar akan mengambil tempat teratas - Sekarang dia juga Mati!" cuit presiden AS, seperti dilansir cbsnews.com. 

Presiden Trump dilaporkan sangat bangga atas kematian al-Baghdadi. Ia menyoroti kematian al-Baghdadi sebagai tanda keberhasilan Amerika Serikat melawan ISIS. 

"Dia adalah orang yang sakit dan bejat, dan sekarang dia sudah mati," kata Donald Trump.

Terlepas dari itu, pihak AS sudah mengawasi gerak-gerik dari ISIS sejak satu bulan yang lalu sebelum akhirnya melancarkan operasi penyerangan hingga menewaskan pemimpin mereka.

Berikut kronologi penyergapan/penyerangan yang menewaskan pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi seperti yang sudah disarikan oleh Liputan6.com dari theguardian.com. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1. Amerika Serikat mulai menerima laporan intelijen tentang keberadaan Abu Bakar al-Baghdadi sekitar sebulan yang lalu. Dua minggu lalu, para pejabat intelijen mampu menentukan lokasi persisnya yaitu berada di dekat desa Barisha di barat laut Suriah.

Ilustrasi Badan Intelijen Amerika Serikat CIA
Ilustrasi Badan Intelijen Amerika Serikat CIA (Wikipedia)

2. Delapan helikopter lepas landas dari pangkalan udara di Irak Utara, sekitar pukul 11 waktu Suriah pada Sabtu 26 Oktober 2019. Kemudian, pasukan AS menuju ke daerah sasaran, usai sebelumnya terbang di atas Turki dan wilayah yang dikuasai militer Rusia.

helikopter AS
Helikopter Sea Hawk milik Amerika Serikat. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

3. Usai terbang sekitar 1 jam 10 menit, pasukan AS mencapai target yang dituju yaitu sebuah kompleks kecil di luar Barisha di provinsi Idlib, Suriah (sekitar 5 km selatan perbatasan Turki).

Peta Turki dan Suriah. (Google Maps)
Peta Turki dan Suriah. (Google Maps)

4. Terjadi penembakan selama 30 menit dari helikopter di atas target sasaran. Rudal turut diluncurkan ke arah target rumah-rumah yang menjadi basis.

Ilustrasi serangan udara di provinsi Idlib Suriah yang bergejolak (AFP/Omar Haj Kadour)
Ilustrasi serangan udara di provinsi Idlib Suriah yang bergejolak (AFP/Omar Haj Kadour)

5. Pasukan darat masuk dengan meledakkan tembok yang diyakini sebagai jebakan. Usai digrebek, Baghdadi dengan mengenakan rompi bom bunuh diri beserta ketiga anaknya melarikan diri ke jaringan bunker-terowongan bawah tanah.

Bunker ISIS ditemukan di Sinjar, Irak
Bunker ISIS ditemukan di Sinjar, Irak (News.com.au)

6. Baghdadi lalu menemukan jalan buntu saat robot dan anjing militer dikirim untuk melumpuhkannya. Akibat terpojok, ia menyulut rompi bunuh dirinya hingga menyebabkan terowongan runtuh dan tewas bersama anak-anaknya.

Anjing Militer Pelacak Baghdadi.
Anjing Militer Pelacak Baghdadi. (Source: Facebook/ Donald J. Trump)

7. Setelah jasadnya ditemukan, petugas lab melakukan tes DNA di tempat. Kemudian, dalam 15 menit pasca kematiannya, mereka positif mengidentifikasi jasad tersebut adalah Baghdadi kemudian dibuang ke laut.

Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi (AP / AFP PHOTO)
Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi (AP / AFP PHOTO)

 

 

Reporter: Hugo Dimas

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya