Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi tewas terbunuh pada operasi militer yang dilancarkan Amerika Serikat pada Sabtu 26 Oktober 2019.
Hal tersebut bahkan dikonfirmasi langsung Presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui cuitan di media sosial Twitter miliknya.
"Baru saja mengonfirmasi bahwa pengganti nomor satu Abu Bakar al-Baghdadi telah dihentikan oleh pasukan Amerika. Kemungkinan besar akan mengambil tempat teratas - Sekarang dia juga Mati!" cuit presiden AS, seperti dilansir cbsnews.com.
Advertisement
Presiden Trump dilaporkan sangat bangga atas kematian al-Baghdadi. Ia menyoroti kematian al-Baghdadi sebagai tanda keberhasilan Amerika Serikat melawan ISIS.
"Dia adalah orang yang sakit dan bejat, dan sekarang dia sudah mati," kata Donald Trump.
Terlepas dari itu, pihak AS sudah mengawasi gerak-gerik dari ISIS sejak satu bulan yang lalu sebelum akhirnya melancarkan operasi penyerangan hingga menewaskan pemimpin mereka.
Berikut kronologi penyergapan/penyerangan yang menewaskan pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi seperti yang sudah disarikan oleh Liputan6.com dari theguardian.com.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Amerika Serikat mulai menerima laporan intelijen tentang keberadaan Abu Bakar al-Baghdadi sekitar sebulan yang lalu. Dua minggu lalu, para pejabat intelijen mampu menentukan lokasi persisnya yaitu berada di dekat desa Barisha di barat laut Suriah.
Advertisement
2. Delapan helikopter lepas landas dari pangkalan udara di Irak Utara, sekitar pukul 11 waktu Suriah pada Sabtu 26 Oktober 2019. Kemudian, pasukan AS menuju ke daerah sasaran, usai sebelumnya terbang di atas Turki dan wilayah yang dikuasai militer Rusia.
3. Usai terbang sekitar 1 jam 10 menit, pasukan AS mencapai target yang dituju yaitu sebuah kompleks kecil di luar Barisha di provinsi Idlib, Suriah (sekitar 5 km selatan perbatasan Turki).
Advertisement
4. Terjadi penembakan selama 30 menit dari helikopter di atas target sasaran. Rudal turut diluncurkan ke arah target rumah-rumah yang menjadi basis.
5. Pasukan darat masuk dengan meledakkan tembok yang diyakini sebagai jebakan. Usai digrebek, Baghdadi dengan mengenakan rompi bom bunuh diri beserta ketiga anaknya melarikan diri ke jaringan bunker-terowongan bawah tanah.
Advertisement
6. Baghdadi lalu menemukan jalan buntu saat robot dan anjing militer dikirim untuk melumpuhkannya. Akibat terpojok, ia menyulut rompi bunuh dirinya hingga menyebabkan terowongan runtuh dan tewas bersama anak-anaknya.
7. Setelah jasadnya ditemukan, petugas lab melakukan tes DNA di tempat. Kemudian, dalam 15 menit pasca kematiannya, mereka positif mengidentifikasi jasad tersebut adalah Baghdadi kemudian dibuang ke laut.
Reporter: Hugo Dimas
Advertisement