Liputan6.com, Jakarta Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Kazakhstan, Mukhtar Tileuberdi bertemu di sela-sela pertemuan ASEM FMM ke-14 untuk membahas upaya kedua negara dalam menggali peluang kerja sama ekonomi.
Indonesia dan Kazakhstan telah mencatat adanya peningkatan nilai perdagangan yang signifikan dari USD 60,3 juta pada tahun 2018 menjadi USD 317,85 juta pada periode Januari-Oktober 2019.
Advertisement
"Masih banyak potensi kerja sama kedua negara yang perlu digali, antara lain dalam bidang transportasi udara, perbankan, industri halal, pertanian, energi, dan industri strategi," jelas Menlu Retno mengenai potensi kerjasama di bidang ekonomi antara kedua negara.Â
Lebih lanjut, Menlu Retno juga mengharapkan dukungan Kazakhstan sebagai anggota penggagas Eurasian Economic Union (EAEU) terhadap inisiatif pembentukan Free Trade Agreement Indonesia – EAEU.
"Kerja sama dalam kerangka EAEU diharapkan dapat semakin memajukan perekonomian kawasan, khususnya di Eropa dan Asia," tegas Menlu Retno.
Dalam pertemuan, Indonesia juga dorong penyelenggaraan pertemuan ke-2 Joint Commission on Economic Cooperation tahun depan.
Komisi Bersama ini diharapkan akan membuka batas-batas baru kerja sama ekonomi, khususnya dalam peningkatan business-to-business contact. Kazakhstan berharap Indonesia meningkatkan partisipasi dari pengamat menjadi anggota Islamic Organization for Food Security.
Kazakshtan juga mengundang Indonesia pada Conference on Interaction and Confidence Building Measures in Asia pada 2020, dimana Kazakshtan akan menjadi ketua pada tahun 2020-2022.