Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima lawatan pertama di tahun 2020 dari Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi. Lawatan pertama bagi Menlu RI di awal tahun.
Kedatangan Motegi ke Indonesia juga merupakan kunjungan pertamanya ke Tanah Air.Â
Agenda Motegi ke Indonesia bukan hanya untuk bertemu dengan Menlu Retno. Sebelumnya, ia telah bertemu dengan Presiden Jokowi, dan dijadwalkan menemui Menko Maritim dan Investasi serta menghadiri acara di Sekretariat ASEAN.Â
Advertisement
Dalam pertemuan bilateral strategis ketujuh antara Indonesia dan Jepang, keduanya sepakat untuk melaksanakan sejumlah rencana yang menjadi target di tahun 2020.Â
"Kita sepakat membentuk mekanisme dialog pada tingkat wamenlu guna membahas penguatan kerja sama di sektor-sektor strategis," ucap Menlu Retno sambil menyampaikan beberapa agenda untuk ke depan.Â
Menlu Motegi menambahkan bahwa upaya tersebut dilakukan guna meninjau proyek kerja sama bilateral secara luas di bidang-bidang tersebut.Â
Selain itu, kedua pihak juga sepakat untuk melakukan kerjasama dalam cakupan yang luas lagi. Tak hanya kedua negara tersebut, Timor Leste juga akan dilibatkan oleh Indonesia dan Jepang dalam proyek kerjasama trilateral.Â
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Apresiasi Satu Sama Lain
Dalam kesempatan yang sama, kedua pihak saling mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh satu sama lain. Menlu Retno turut menyampaikan bahwa pihak Jepang memberi dukungan terhadap The ASEAN Outlook on Indo-Pacific. Jepang juga memberi sambutan positif atas undangan dari Indonesia untuk berpartisipasi dalam World Economic Forum on ASEAN.
Selain itu, Menlu Retno juga menekankan pentingnya ditandatanganinya RCEP pada 2020.Â
Tak hanya itu, Menlu Retno juga mengapresiasi terhadap dukungan yang diberikan oleh Jepang terkait pembangunan Indonesia International Islamic University.Â
Sebaliknya, Menlu Motegi juga memberi apresiasi positif atas kelonggaran pelanggaran impor produk makanan Jepang ke Indonesia.Â
Â
Advertisement
Bahas Isu Kawasan dan Internasional
Sejumlah isu yang sedang terjadi di kawasan serta internasional juga menjadi bahasan bagi kedua Menlu tersebut. Di antaranya meliputi situasi di Timur Tengah, Laut China Selatan, Rakhine State serta Korea Utara.Â
Spesifik mengenai Laut China Selatan, Menlu Motegi menanggapi dan berkomitmen untuk hal tersebut secara serius.Â
"Masalah terkait Laut China Selatan kami berbagi keyakinan serius terhadap upaya mencoba mengubah status quo secara sepihak dan menegaskan untuk melanjutkan kolaborasi secara erat tapi untuk bekerja sama secara erat di semenanjung Korea secara sempurna melalui resolusi DK PBB."
Terkait masalah keamanan, kedua pihak juga menyepakati untuk melakukan kerja sama dan koordinasi yang cepat.
"Kami menyepakati untuk mempercepat koordinasi agar dapat menyelenggarakan pertemuan tingkat Menlu dan Menhan yang disebut 2+2 antara Indonesia dan Jepang," papar Menlu Motegi.Â