Liputan6.com, Kuala Lumpur - Bocah jenius asal Malaysia berusia tiga tahun saat ini adalah anggota termuda Mensa, sebuah komunitas internasional bagi mereka yang memiliki IQ tinggi. Jenius.
Haryz Nadzim Mohd Hilmy Naim, yang kini tinggal di Inggris dengan orangtuanya diterima di Mensa UK setelah mendapat nilai 142 pada tes Stanford Binet. Ujian tersebut merupakan penilaian kemampuan kognitif yang digunakan untuk mengukur IQ (intelligence quotient).
Advertisement
Baca Juga
Skornya menempatkan dia di atas 0,3 persen dari populasi, menurut sebuah laporan oleh Metro UK.
Orangtuanya, Anira Asyikin dan Mohd Hilmy Naim, keduanya memiliki latar belakang teknik, tidak pernah berharap putra mereka menunjukkan tanda-tanda kecerdasan yang luar biasa. Demikian seperti dilansir dari Straits Times, Selasa (21/1/2020).
"Kami tidak memiliki banyak pengalaman, jadi kami hanya berpikir seperti itulah anak-anak," kata Anira seperti dikutip oleh Metro.co.uk, Selasa (21/1/2020).
"Hanya ketika dia mulai pergi ke ruangan anak-anak, kita diberi tahu bahwa dia lebih maju daripada anak-anak lain, kemudian kita menyadari bahwa dia istimewa. Pada saat dia berada di ruangan anak-anak, dia bisa membaca beberapa buku cerita favoritnya," tambahnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harapan Orangtua
Haryz diuji oleh Dr Lyn Kendall, seorang psikolog yang berspesialisasi dalam anak-anak berbakat.
"Kami berharap kami dapat membantunya mencapai potensi penuh dan mendukungnya dengan apa pun yang ia lakukan. Kami tidak ingin dia merasa kurang terstimulasi, tetapi pada saat yang sama kami tidak ingin dia merasa didesak. Kami ingin dia menjadi anak normal yang bermain dan melakukan hal-hal normal seperti anak-anak pada umunya," kata Anira.
Pada usia dua tahun, orangtua Haryz membuat akun YouTube bernama Little Haryz, sehingga anak-anak lain dapat menontonnya dan merasa termotivasi juga.
"Dia berperilaku seperti anak-anak usia tiga tahun pada umumnya. Dia menikmati untuk bermain di genangan air, melukis, bernyanyi, semua hal normal untuk anak seusia itu," kata Anira.
Dia menambahkan bahwa sementara program televisi favoritnya adalah Story Bots dan Numberblocks, dia sering memilih untuk berkomunikasi dengan teman sebaya dan orang dewasa.
"Haryz suka bertanya dan berbicara tentang ruang dan angka, dan dia suka membaca buku," tambah ibu dari anak jenius itu.
"Apa yang lebih luar biasa tentang kecerdasan Haryz dan kecintaannya membaca, adalah bahwa bahasa Inggris bahkan bukan bahasa pertamanya. Kami berkomunikasi dengannya dalam bahasa Melayu di rumah," jelas Anira.
"Haryz tidak tahu seberapa pintar dia," katanya.
Orangtua Haryz berharap ini adalah langkah pertama dalam perjalanan anaknya mencapai hal-hal luar biasa.
Advertisement