Liputan6.com, Wuhan - Wuhan disebut sebagai daerah tempat Virus Corona pertama kali dideteksi. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa pihak berwenang menutup tempat-tempat wisata dan sistem transportasi umum 14 kota di China, dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus misterius yang mematikan.
Al Jazeera melaporkan bahwa korban tewas akibat Virus Corona mencapai 41 jiwa dan menginfeksi 1.287 orang pada hari Sabtu ini.
Menanggapi kasus tersebut, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok Cabang Wuhan mengeluarkan informasi terkait para siswa asal Tanah Air yang ada di sana.
Advertisement
"Sehubungan dengan penyebaran Virus Corona misterius di Wuhan, China dan banyaknya informasi yang beredar, kami dari PPIT Wuhan mengabarkan bahwa tidak ada laporan WNI di Kota Wuhan yang terjangkit Virus Corona," jelas pihak PPIT Wuhan melalui keterangan tertulisnya yang dimuat Sabtu (25/1/2020).
Dalam pernyataan tersebut, disebutkan bahwa semua mahasiswa rata-rata tinggal di asrama dan selalu dalam pantauan kampus.
"Hampir seluruh kampus di Wuhan melakukan tindakan pencegahan dengan memberikan masker, sabun cair dan thermometer gratis kepada tiap mahasiswa," jelas PPIT Wuhan.
PPIT Wuhan menyatakan bahwa mereka selalu berkoordinasi dengan KBRI Beijing, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI. Selain itu bergabung dengan grup WeChat untuk mempermudah komunikasi dan konsultasi terkait kasus Virus Corona.
"WNI di Wuhan dimonitor oleh KBRI Beijing tiap saat, KBRI meminta untuk tidak panik," tegas pihak PPI Wuhan.
Saksikan Juga Video Berikut Ini:
Banyak Akses Ditutup
Saat ini, jumlah mahasiwa dan WNI di Wuhan 93 orang (per 24 Januari, pukul 11.00 waktu Wuhan).
Akses transportasi memang ditutup sementara baik kereta, pesawat, bus dari Wuhan maupun menuju ke luar. Langkah tersebut diambil untuk mengurangi risiko penyebaran Virus Corona.
Pemerintah setempat memastikan supply ke Wuhan tidak terganggu, dan supermarket akan menambah stok makanan.
Untuk informasi mengenai keadaan di Wuhan dapat menghubung nomor berikut:
- Ketua PPIT Wuhan: Nur Mussyafak: +86 156 2389 6756
- Kemlu: Tony W. (+62 821 2377 1163)
- KBRI Beijing:- Ariyanto Surojo (+86 138 1128 4505),
- Yaya Sutarya (+86 131 4645 3974)
- Budi Atyasa (+86 135 5223 5327)
Advertisement