7 Informasi Terbaru Tentang Virus Corona yang Perlu Anda Diketahui

Berikut merupakan 7 informasi paling terbaru mengenai Virus Corona yang sedang ramai menggegerkan masyarakat dunia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 24 Jan 2020, 17:03 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2020, 17:03 WIB
Masker Cegah Virus Corona
Seorang anak mengenakan masker duduk di antara koper-koper di Bandara Internasional Hong Kong di Hong Kong, Selasa (21/1/2020). Masker terjual habis dan pemeriksaan suhu di bandara dan stasiun kereta api menjadi norma baru di China menyusul merebaknya wabah virus corona. (AP/Ng Han Guan)

Liputan6.com, Jakarta - Virus Corona merupakan salah satu jenis virus paling baru yang berasal dari Kota Wuhan, China.

Virus tersebut sontak membuat banyak orang panik karena penyebarannya yang sangat pesat, serta kian memakan banyak korban dari hari ke hari. 

Berikut adalah 7 informasi terbaru mengenai Virus Corona yang perlu Anda diketahui, dikutip dari beragam sumber, Jumat (24/1/2020): 

1. Korban Meninggal Kini Capai 26 Orang

Situasi Wuhan Saat Diisolasi Akibat Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Chinatopix via AP)

Virus Corona baru yang merebak di Wuhan, Tiongkok terus memakan korban. Setelah sebelumnya melaporkan jumlah korban meninggal 18 orang, kini Negeri Tirai Bambu itu menyebut jumlah orang yang meninggal menjadi 26 jiwa.

Melansir laman Straits Times, 24 dari 25 korban meninggal itu berada di Wuhan, pusat Provinsi Hubei. Lalu satu korban lainnya berasal di Provinsi Hebei, komisi kesehatan Tiongkok mengonfirmasi. Sementara seorang korban belum disebutkan asalnya.

Selain itu, komisi kesehatan Tiongkok juga mengatakan pasien yang tertular Virus Corona 2019-nCoV meningkat menjadi 830 orang. Pihak berwenang pun akan memeriksa 1.072 orang yang diduga (suspect) terjangkit virus.

2. Negara Lain yang Juga Temukan Kasus Virus Corona

Malaysia Gunakan Pemindai Suhu di Bandara Antisipasi Virus Corona
Petugas kesehatan Malaysia dikerahkan untuk kesiagaan terhadap penyebaran coronavirus di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Selasa (21/1/2020). Malaysia meningkatkan kesiagaan terhadap penyebaran virus corona misterius mirip pneumonia di semua titik masuk internasional. (MOHD RASFAN/AFP)

Kasus Virus Corona jenis baru ini dikabarkan telah ditemukan di delapan negara. Di antaranya Singapura, setelah sebelumnya menyebar ke Jepang, Korea Selatan, Thailand, AS, Taiwan, Vietnam, dan Macau. 

Seorang warga negara Tiongkok dinyatakan positif mengidap Virus Corona Wuhan di Singapura, Kamis 23 Januari 2020.

Diperkirakan akan lebih banyak kasus terjadi di sana, mengingat banyaknya kasus di China dan tingginya volume perjalanan dari negara itu ke Singapura.

3. Diduga Berasal dari Ular, Peneliti Sebut Kelelawar

Staf medis memindahkan seorang pasien dari ambulans ke rumah sakit Jinyintan, tempat pasien-pasien terinfeksi virus corona dirawat di Wuhan, provinsi Hubei, China pada Senin 20 Januari 2020.
Staf medis memindahkan seorang pasien dari ambulans ke rumah sakit Jinyintan, tempat pasien-pasien terinfeksi virus corona dirawat di Wuhan, provinsi Hubei, China pada Senin 20 Januari 2020. (Source: AP)

Ular weling dan kobra China diduga sebagai sumber asli dari Virus Corona yang baru ditemukan. Virus ini telah memicu wabah penyakit pernapasan yang mematikan di Tiongkok pada musim dingin 2020.

Ular weling atau Bungarus Multicinctus adalah spesies ular elapid yang sangat berbisa. Reptil ini umumnya ditemukan di sebagian besar China tengah dan selatan, serta Asia Tenggara.

Dalam penelitian terbaru, peneliti menemukan reservoir atau sumber alami Virus Corona tersebut kemungkinan adalah kelelawar, seperti dilansir Xinhua hari Kamis.

4. Negara-negara di Dunia Lakukan Berbagai Upaya Demi Cegah Penyebaran Virus

Malaysia Gunakan Pemindai Suhu di Bandara Antisipasi Virus Corona
Petugas kesehatan memeriksa 'thermal scanner' untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang yang tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Selasa (21/1/2020). Pemerintah Malaysia mulai mengoperasikan alat pemindai suhu tubuh merespons penyebaran virus korona yang kian masif di China. (MOHD RASFAN/AFP)

Pemerintah Jepang menaikkan tingkat imbauannya terkait penyakit menular dari satu menjadi dua untuk mengantisipasi Virus Corona dari Wuhan, China. Masyarakat Jepang diminta menghindari perjalanan tidak penting ke wilayah tersebut, yang dianggap sebagai pusat berjangkitnya Virus Corona baru.

Masih dari negara Asia, operator kereta Hong Kong MTR Corp Ltd akan menunda penjualan tiket kereta cepat dengan tujuan Kota Wuhan, China, yang menjadi sumber wabah Virus Corona. MTR Corp melalui pernyataan menyebutkan bahwa keputusan itu dibuat setelah pihaknya berkoordinasi dengan mitra kereta api mereka di China.

Selain itu, Arab Saudi mulai melakukan penyaringan terhadap penumpang dari China dan mengambil sejumlah langkah pencegahan lainnya menyusul wabah Virus Corona baru di China. Sedangkan, Kementerian Kesehatan Bahrain sedang berkoordinasi dengan bandara utama negara tersebut untuk memulai langkah pencegahan.

Negara lainnya lagi, Rusia kini sedang mengembangkan vaksin untuk menghentikan kekuatan Virus Corona di China, kata badan pengawas keamanan konsumen Rusia, Rospotrebnadzor.

Bahkan, Korea Utara akan melarang masuknya turis asing sebagai upaya untuk melindungi diri terhadap virus baru mirip SARS itu.

Sedangkan negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Singapura, Thailand, Inggris, Malaysia dan Korea Selatan meningkatkan pengamanan dan melakukan pengawasan ketat di bandara. Upaya serupa tentu juga dilakukan oleh Indonesia.

5. China Kini Lakukan Isolasi Terhadap 10 Kotanya

Situasi Wuhan Saat Diisolasi Akibat Virus Corona
Pekerja menyemprot tempat sampah di luar Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Chinatopix via AP)

Pemerintah China kini telah mengisolasi sepuluh kota di China. Bentuk isolasi yang diterapkan adalah pemberhentian segala operasi transportasi umum serta penutupan berbagai toko dan kios di kota tersebut.

Transportasi umum yang dimaksud tak hanya berupa bus atau kereta bawah tanah dalam kota tapi juga ferri, pesawat serta kereta dari luar kota. 

Masyarakat juga diimbau untuk tidak meninggalkan kota tempat mereka tinggal hingga waktu yang masih belum ditentukan. Langkah ini semata-mata menjadi bentuk pencegahan agar virus corona tidak menyebar semakin luas lagi.

Wuhan tentu menjadi kota pertama yang diisolasi oleh pemerintah lantaran dari Wuhan lah, virus corona bermula.

Ada pun kota lainnya yang kini diisolasi adalah adalah Huanggang, Ezhou, Chibi, Zhijiang, Huangshi, Xiantao, Enshi, Qianjiang and Xianning.

6. Berbagai Perayaan Imlek Terpaksa Dibatalkan

Masker Cegah Virus Corona
Orang-orang memakai masker saat menaiki eskalator di Bandara Internasional Hong Kong di Hong Kong, Selasa (21/1/2020). Masker terjual habis dan pemeriksaan suhu di bandara dan stasiun kereta api menjadi norma baru di China menyusul merebaknya wabah virus corona. (AP/Ng Han Guan)

Perayaan Imlek menjadi salah satu migrasi tahunan terbesar di dunia.

Pihak berwenang telah membatalkan semua perayaan besar-besaran di Beijing. Pameran kuil dilarang, rilis film ditunda dan Forbidden City akan ditutup untuk umum.

Hong Kong juga membatalkan karnaval internasional dan turnamen sepakbola tahunannya. Penjabat kepala pelaksana, Matthew Cheung mengatakan, "tidak pantas untuk melihat kerumunan orang yang berkumpul bersama".

7. Belum Ada Obatnya

Situasi Wuhan Saat Diisolasi Akibat Virus Corona
Polisi menggunakan termometer digital untuk mengukur suhu pengemudi mobil di sebuah pos pemeriksaan gerbang tol di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Chinatopix via AP)

Sampai saat ini, virus corona jenis baru yang menyebabkan pneumonia dan ditemukan pertama kali di Wuhan, Tiongkok belum ada obatnya. Gejala infeksi virus ini serupa flu pada umumnya, ditandai dengan demam dan sesak napas.

Spesialis penyakit dalam hematologi onkologi Zubairi Djoerban menyampaikan, pengobatan yang dilakukan untuk mengurangi gejala saja.

"Kalau sudah ada kombinasi panas, batuk atau sesak itu kita harus mulai curiga. Apalagi punya riwayat perjalanan ke Wuhan selang 14 hari," jelas Zubairi saat konferensi pers di Kantor PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jakarta, Jumat (24/1/2020).

Gejala selama 2-14 hari muncul pasca paparan demam, batuk, pilek, sesak napas, dan nyeri otor. Diagnosis infeksi virus corona 2019-nCoV perlu disertai pemeriksaan rontgen dada yang akan menunjukkan apakah ada infiltrat pneumonia yang luas pada kedua paru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya