Top 3: Asal Muasal Virus Corona Wuhan Menjadi Sorotan

Berita asal muasal Virus Corona baru hingga ilmuwan Australia yang mengembangkan duplikat Virus Corona sedang menjadi sorotan. Berikut 3 artikel terpopuler edisi Kamis, 30 Januari 2020:

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jan 2020, 10:47 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2020, 10:47 WIB
Virus Corona Hantui Perayaan Tahun Baru Imlek
Orang-orang yang mengenakan masker berjalan melewati dekorasi perayaan Imlek Tahun Tikus Logam di Hong Kong, 24 Januari 2020. Pemerintah China memutuskan menutup seluruh akses masuk dan keluar Kota Wuhan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona. (AP/Kin Cheung)

Liputan6.com, Jakarta - Munculnya Virus Corona telah mengguncang dunia. Diikuti perkembangannya yang sangat pesat, virus itu telah membuat lebih dari 132 jiwa kehilangan nyawanya.

Belum lagi lebih dari 6.000 kasus lainnya juga telah dikonfirmasi beserta penyebaran virus tersebut ke banyak negara di dunia.

Berita populer selanjutnya membahas tentang cerita WNI yang berada di Wuhan. WNI di Wuhan masih terjebak dan belum bisa pulang ke Indonesia. Hingga kini, pemerintah belum dapat memberi jadwal pasti kapan menjemput para WNI.

Masih tentang Virus Corona, berita tentang ilmuwan Australia yang mengembangkan duplikat virus baru tersebut juga menarik perhatian publik. Sekelompok ilmuwan di Australia mengatakan pada hari Rabu 29 Januari bahwa mereka telah berhasil mengembangkan versi lain dari Virus Corona yang dikembangkan di laboratorium.

Ini merupakan yang pertama kali diciptakan kembali di luar wilayah China, dalam sebuah terobosan yang dapat membantu memerangi penyebaran penyakit global.

Berikut artikel populer Kanal Global Liputan6.com edisi Kamis (30/1/2020):

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Asal Muasal Virus Corona Baru, Kenali 5 Sisi Lain dari Kota Wuhan

Situasi Wuhan Saat Diisolasi Akibat Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Chinatopix via AP)

Wuhan - Kota Wuhan kini sepi, sunyi, bak kota mati katanya. Virus Corona mematikan lah yang jadi penyebabnya.

Munculnya virus corona diikuti perkembangannya yang sangat pesat telah membuat 132 jiwa kehilangan nyawanya. Belum lagi lebih dari 6.000 kasus lainnya yang telah dikonfirmasi beserta menyebarnya virus tersebut ke banyak negara di dunia.

Kota Wuhan yang terletak di Provinsi Hubei, tempat pertama terdeteksi Virus Corona, merupakan tempat tinggal bagi lebih dari 11 juta orang.

Seperti dikutip dari DW Indonesia, Rabu (29/1/2020), berikut adalah sejumlah fakta Kota Wuhan sebelum terisolasi dan menjelma jadi kota mati seperti saat ini:

 

Baca selengkapnya...

2. Cerita WNI Wuhan: Jangan Percaya Hoaks, Doakan Kami

Bendera China
Ilustrasi (iStock)

WNI di Wuhan masih terjebak dan belum bisa pulang ke Indonesia. Hingga kini, pemerintah belum dapat memberi jadwal pasti kapan menjemput para WNI.

Kementerian Luar Negeri melalui KBRI sudah memberikan bantuan transfer dana kepada WNI di Wuhan. Harga bahan-bahan makanan dilaporkan mulai naik di sana dan banyak toko tutup.

Jadi sebenarnya secara makanan itu kita cukup dalam beberapa hari ke depan, kemudian bantuan KBRI sudah kita terima dalam bentuk transferan dana ke setiap mahasiswa," ujar Eva Taibe dalam live streaming ASCEE bekerja sama dengan PPI Tiongkok yang Liputan6.com ikut serta pada Rabu (29/1/2020).

 

Baca selengkapnya...

3. Pertama Kali di Luar China, Ilmuwan Australia Kembangkan Duplikat Virus Corona

Ilustrasi virus.
Ilustrasi virus. (iStockphoto)

Sekelompok ilmuwan di Australia mengatakan pada hari Rabu 29 Januari bahwa mereka telah berhasil mengembangkan versi lain dari Virus Corona yang dikembangkan di laboratorium.

Ini merupakan yang pertama kali diciptakan kembali di luar wilayah China, dalam sebuah terobosan yang dapat membantu memerangi penyebaran penyakit global.

Para peneliti di Peter Doherty Institute for Infection and Immunity di Melbourne mengatakan mereka akan berbagi sampel, yang datang dari pasien yang terinfeksi, dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan laboratorium di seluruh dunia. Demikian seperti dimuat oleh Channel News Asia, Rabu (29/1/2020).

 

Baca selengkapnya...

 

Reporter: Deslita Krissanta Sibuea

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya