2-2-1972: Saat Kedubes Inggris di Dublin Hancur Diserang Demonstran

Ada sekitar 30 ribu orang yang berdemo di Kedubes Inggris yang terletak di Merrion Square tersebut.

oleh Rasheed Gunawan diperbarui 02 Feb 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2020, 06:00 WIB
Ilustrasi Bendera Inggris
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Dublin - Pada hari itu, 2 Februari 1972 sejarah mencatat telah terjadi peristiwa penyerangan Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Dublin, Irlandia. Ini merupakan salah satu penyerangan terparah terhadap kedubes sepanjang sejarah.

Seperti dimuat BBC on this day, penyerangan tersebut dipicu oleh penembakan terhadap 13 warga Irlandia yang dilakukan militer Inggris, di Londonderry, pada tiga hari sebelumnya, atau hari minggu. Sehingga warga Irlandia murka dan mendatangi kedubes Inggris.

Peristiwa penembakan ini disebut "BloodySunday".

Ada sekitar 30 ribu orang yang berdemo di Kedubes Inggris yang terletak di Merrion Square tersebut. Massa melemparkan bom molotov ke arah kedutaan. Polisi mengamankan kedubes tersebut. Kawasan Gedung ParlemenIrlandia yang berada di dekatnya pun terpaksa diamankan.

Lantaran jumlah massa lebih banyak daripada aparat, sejumlah bom molotov yang dilemparkan mulai membakar beberapa bagian kedutaan.

Selain itu, kaca depan kedutaan hancur. Dan engsel jendela pun rusak parah. Massa demonstran juga melakukan aksi simbolis dengan menempatkan bendera Inggris "Union Jack" di atas peti mati sebagai bentuk protes.

Ada sekitar 20 demonstran dan polisi yang terluka akibat bom meledak didepan pintu kedutaan. Duta besar Inggris dan staf saat itu sebelumnya sudah dievakuasi.

Serangan Lain

Resmi, Inggris Keluar dari Uni Eropa
Ilustrasi Inggris. (AP Photo/Alastair Grant)

Selain menyerang kedubes, massa juga menyerang kantor asuransi milik Inggris di kawasan Pelabuhan Dun Laoghaire, selatan Dublin.

Sebelumnya, Irlandia menetapkan hari berkabung atas kasus penembakan yang menyebaban warga mereka tewas. Pada hari itu, semua kantor publik tutup dan jalur penerbangan udara dihentikan sementara.

Pada hari penyerangan kedutaan, Presiden Irlandia Eamonn de Valerasedang menghadiri kebaktian di gereja untuk mendoakan korban penembakan.Sementara demonstran membakar patung Perdana Menteri Inggris Edward Heath di kedubes.

Atas penyerangan ini, Pemerintah Inggris protes. Kemudian Pemerintah Irlandia meminta maaf dan mengkonfirmasi akan mengganti rugi kerusakaan kedutaan.

Sejarah lain mencatat pada 2 Februari 1942, kelompok Osvald melakukan demonstrasi anti-Nazi yang pertama di Norwegia, memprotes pelantikan Vidkun Quisling. Kemudian tanggal 1982 Februari 1982, pasukan Suriah menyerang Kota Hama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya