Bertambah 240, Pasien Meninggal Akibat Corona COVID-19 di Prancis Jadi 1.100 Orang

Jerome Salomon meyakini bahwa jumlah kematian 1.100 akibat Virus Corona COVID-19 hanya mencakup pasien yang tercatat di rumah sakit bukan mereka yang meninggal di rumah.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 25 Mar 2020, 13:01 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2020, 13:01 WIB
Ilustrasi Virus Corona
Ilustrasi Virus Corona. (Bola.com/Pixabay)

Liputan6.com, Paris - Virus Corona COVID-19 telah menewaskan 240 orang lainnya di Prancis, kata pejabat tinggi kesehatan Prancis, pada Selasa 24 Maret 2020. Menjadikan jumlah korban tewas di negara itu kini 1.100 orang.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (25/3/2020), Jerome Salomon seorang dokter di Prancis mengatakan kepada wartawan bahwa 22.300 orang telah dites positif Corona COVID-19 di Prancis.

Meski demikian, banyak pihak yang menyebut bahwa jumlah kematian ini hanya yang terdaftar di rumah sakit. Jumlahnya diyakini lebih dari itu, karena otoritas luput dari perhitungan warga yang meninggal di rumah.

Jerome Salomon juga meyakini bahwa jumlah kematian 1.100 hanya mencakup mereka yang tercatat rumah sakit dan bukan mereka yang meninggal di rumah.

Langkah ini diambil sebagai bentuk layanan kepada masyarakat yang terpapar Corona COVID-19. Menteri Angkatan Bersenjata Florence Parly mengatakan kepada parlemen bahwa rumah sakit ini dapat menerima hingga 30 pasien dalam perawatan intensif.

Pembangunan rumah sakit dimulai pada Sabtu di tempat parkir di sebelah rumah sakit utama di Mulhouse. Tempat ini menjadi lokasi cadangan apabilan ada kasus pasien terpapar Virus Corona COVID-19

Pembangunan fasilitas semacam itu, biasanya digunakan dalam perang. Namun, ini kali pertama pembangunan rumah sakit dibuat saat tidak terjadi perang.

Wilayah Haut-Rhin di Prancis timur tempat rumah sakit itu berdiri menjadi salah satu yang paling parah terkena Virus Corona COVID-19.

Pertemuan jemaah gereja evangelis di kota tersebut pada bulan Februari diyakini sebagai lokasi penyebaran virus tersebut.

Dalam langkah lain yang sangat tidak biasa, Prancis pada Rabu ini akan menggunakan kereta kecepatan tinggi TGV khusus untuk mengevakuasi 30 pasien Virus Corona dari timur ke bagian lain Prancis jelas Menteri Kesehatan Olivier Veran.

Sejumlah kecil telah dievakuasi dari rumah sakit yang kewalahan di timur melalui udara ke lokasi lain di Prancis.

Angka Kematian di Italia, India dan Spanyol Bertambah

Enam Tewas Kena Corona, Warga Italia Beraktivitas Pakai Masker
Warga mengenakan masker berjalan masuk ke sebuah stasiun kereta bawah tanah di Milan, Italia (24/2/2020). enam orang meninggal dan 222 lainnya teruji positif infeksi COVID-19 di Italia. (Xinhua/Daniele Mascolo)

Sementara itu, otoritas di Italia melaporkan peningkatan angka kematian warganya dalam 24 jam terakhir akibat Corona COVID-19.

Dikutip dari laman CNN, sedikitnya 743 orang dinyatakan meninggal dunia dalam 24 jam terakhir akibat virus tersebut.

Dengan angka ini, ada 6.820 orang di Italia yang dinyatakan meninggal dari 69.176 kasus positif COVID-19 di negara itu.

Akibat penyebaran Corona COVID-19, banyak negara di dunia yang mengambil langkah penanggulangan guna melakukan pencegahan.

India, misalnya, yang telah memberlakukan lockdown alias karantina wilayah selama 21 hari untuk memerangi penyebaran Virus Corona. Ada lagi Spanyol yang melakukan hal serupa.

Update data terkini menunjukkan angka kematian di Spanyol melonjak 514 orang dalam satu hari. Sehingga totalnya menjadi 2.696 orang, demikian dikutip dari laman Aljazeera.

Otoritas Spanyol juga melaporkan adanya peningkatan jumlah warganya yang terpapar virus. Bertambah 6.600 kasus menjadi 39.673 kasus.

Karena keganasan virus Corona masih sulit dikontrol, Kepala Gugus Tugas Pelindung Masyarakat Sipil, Angelo Borreli, berharap jumlah kasus bisa menurun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya