Liputan6.com, Arktik - Lubang baru di lapisan ozon sudah mulai terbentuk di Kutub Utara sejak sekitar Maret 2020.
Menurut siaran pers Badan Antariksa Eropa (European Space Agenc/ESA), seperti dikutip dari Science Alert, Kamis (9/4/2020), lapisan ozon di atas Kutub Utara telah terkuras banyak di masa lalu. Namun kali ini, cuaca ekstrem dan kondisi atmosfer telah menyebabkan penipisan yang jauh lebih besar dari biasanya.Â
Sementara para ilmuwan ESA berharap lubang itu menutup akhir bulan ini, hal yang terjadi saat ini justru pembaruan yang mengganggu kesehatan lingkungan planet ini.
Advertisement
Lubang ozon Arktik tahun ini lebih besar dari biasanya digadang-gadang karena suhu dingin yang tidak lazim di stratosfer.
Hal itu membantu menjebak pusaran angin es, yang disebut pusaran kutub, di daerah yang menyebarkan ozon lebih dari biasanya.
Â
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan Juga Video Berikut:
Lebih Besar Lubang Ozon di Antartika
Namun, bahkan lubang yang luar biasa besar di lapisan ozon Kutub Utara ini jauh lebih kecil daripada lubang yang lebih terkenal di Antakrtika, Kutub Selatan Bumi, menurut rilis ESA.
Lubang ozon di Antartika itu bisa tumbuh hingga 25 juta kilometer persegi - meskipun belakangan ini lebih kecil - dan lubang Kutub Utara yang baru besarnya kurang dari 1 juta kilometer persegi.
Masih belum jelas apa yang akan terjadi di tahun-tahun mendatang. Sementara lubang ozon yang lebih besar dari rata-rata sebagian disebabkan oleh cuaca ekstrem, yang telah dikaitkan dengan perubahan iklim. Masih terlalu dini untuk menyatakan bahwa penipisan ozon Arktik akan terus menjadi lebih buruk, jika perubahan iklim terus tidak terkendali.
Tetapi kita tahu bahwa penipisan ozon dapat menimbulkan cuaca ekstrem di seluruh dunia, yang berarti peningkatan penipisan ozon dapat memiliki implikasi luas.
Advertisement