Respons Korea Selatan Soal Kabar Kesehatan Kim Jong-un yang Memburuk

Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengutip seorang pejabat pemerintah yang tidak disebutkan namanya untuk merespons soal laporan Kim Jong-un tengah sakit parah.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Apr 2020, 12:56 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2020, 12:56 WIB
Senyum Kim Jong-un Pantau Latihan Militer Korea Utara
Ekspresi Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat memantau latihan militer Korea Utara di lokasi yang dirahasiakan pada hari Senin (2/3/2020). Latihan militer digelar ketika perundingan nuklir dengan Amerika Serikat terhenti. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Selatan mengecilkan laporan soal kesehatan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang dikabarkan tengah menjalani operasi dan dirawat di rumah sakit.

Kondisi kesehatan Kim Jong-un mulai dipertanyakan setelah ketidakmunculannya dalam agenda tahunan yang biasa ia hadiri.

Dikutip dari Channel News Asia, Rabu (22/4/2020), sebelumnya Pyongyang memperingati hari ulang tahun bapak pendiri bangsa, yaitu Kim Il-sung pada 15 April lalu.

Ini merupakan tanggal penting dalam kalender Korea Utara. Namun, Kim Jong-un tidak terlihat hadir dalam acara tersebut.

Sebuah media online yang sebagian besar dijalankan oleh pembelot Korea Utara mengatakan bahwa Kim Jong-un telah menjalani prosedur kardiovaskular awal bulan ini, dan sedang dalam proses pemulihan di sebuah villa yang ada di Pyongyang Utara.

"Merokok berlebihan, obesitas, dan kelelahan adalah penyebab langsung dari perawatan kardiovaskular Kim," kata sumber yang tak disebutkan namanya.

Tidak ada konfirmasi dari laporan itu tetapi memicu spekulasi secara luas.

Seorang pejabat AS yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan Washington bahwa Kim berada dalam "bahaya besar" setelah menjalani operasi.

Dalam sebuah pernyataan, seorang juru bicara kepresidenan Blue House mengatakan: "Kami tidak memiliki konfirmasi soal berita itu."

Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengutip seorang pejabat pemerintah yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa laporan Kim Jong-un sakit parah adalah "tidak benar".

Pemimpin Korea Utara itu belum muncul ke publik sejak memimpin pertemuan politbiro Partai Buruh pada 11 April.

Saudaranya, Kim Yo-jong dinobatkan sebagai anggota politbiro alternatif dan pertemuan itu menyerukan langkah-langkah yang lebih kuat terhadap pandemi Corona COVID-19.

Pyongyang telah menutup perbatasannya dan memberlakukan pembatasan ketat untuk melindungi diri dari virus yang muncul di negara tetangga dan sejak itu menyapu dunia, dan menegaskan tidak memiliki kasus.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:


Isu Koma

Trump dan Kim Jong-un
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un berbincang dengan Presiden AS, Donald Trump di zona demiliterisasi Korea (DMZ), Desa Panmunjom pada Minggu (30/6/2019). Pertemuan keduanya berawal ketika Trump menuliskan undangan pertemuan dengan Kim melalui Twitter. (Brendan Smialowski/AFP)

CNN International merilis berita bahwa kondisi Kim Jong-un "sangat buruk". Meski begitu, pada artikel itu turut dijelaskan agar tidak berspekulasi.

Jurnalis NBC di Twitter sempat menyebut Kim Jong-un sudah mati otak (brain dead). Info itu disebut didapat dari seorang pejabat aktif AS dan seorang pejabat AS yang pensiun.

Twit itu tak lama kemudian dihapus karena belum mendapat data pasti.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya