Kim Jong-un Sempat Dilaporkan Koma, Ini 4 Faktanya

Liputan6.com, Pyongyang - Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, sempat dilaporkan kritis pada Selasa (21/4/2020). Bahkan, sempat ada kabar bahwa ia sudah koma.

Kesimpang-siuran ini terjadi karena Kim Jong-un sempat "menghilang" dari publik selama beberapa hari. Spekulasi makin mencuat ketika Kim tidak hadir ke peringatan ulang tahun Kim Il Sung yang merupakan kakeknya dan pendiri Korut.

Kim Jong-un sebetulnya punya riwayat sakit jantung. Dan pada 12 April kemarin, ia menjalani prosedur kardiovaskular.

Bagaimana sebenarnya kabar Kim Jong-un? Kabar apa saja yang beredar? Berikut faktanya:

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kim Jong-un terakhir terlihat di publik pada 11 April lalu setelah memimpin rapat. Setelahnya, ia bertolak ke rumah sakit di daerah Hyangsan.

Media internasional mengutip laporan Daily NK terkait kondisi Kim Jong-un. Kondisi Kim Jong-un dilaporkan sedang berada dalam masa pemulihan usai operasi jantungnya.

Daily NK adalah koran yang dikelola pengkhianat Korea Utara.

Sumber Daily NK menyebut kondisi Kim Jong-un diperparah faktor obesitas serta Kim yang merupakan perokok. Kim juga dinilai kelebihan kerja.

Kegiatan Kim Jong-un yang suka berkuda ke gunung turut dinilai memperparah kondisinya. 

CNN International merilis berita bahwa kondisi Kim Jong-un "sangat buruk". Meski begitu, pada artikel itu turut dijelaskan agar tidak berspekulasi.

Jurnalis NBC di Twitter sempat menyebut Kim Jong-un sudah mati otak (brain dead). Info itu disebut didapat dari seorang pejabat aktif AS dan seorang pejabat AS yang pensiun.

Tweet itu tak lama kemudian dihapus karena belum mendapat data pasti.

Laporan mengenai Kim Jong-un lantas diklarifikasi oleh Korsel. Pejabat Korea Selatan berkata tidak ada tanda-tanda kondisi Chairman Kim memburuk.

Menurut laporan Time, pihak Gedung Biru (istana kepresidenan Korsel) menyebut tak ada aktivitas yang ganjil di Korea Utara saat ini.

"Kami tidak punya informasi terkait rumor tentang kesehatan Chairman Kim Jong-un yang telah dilaporkan beberapa media. Selan itu, tidak ada perkembangan-perkembangan tidak biasa yang dideteksi di dalam Korea Utara," ungkap jubir Gedung Biru.