Liputan6.com, Jakarta - Hari Buruh Dunia atau May Day dirayakan hari ini oleh banyak warga dunia. Pada 2020 menjadi tahun berat bagi pelaku usaha, juga berimbas pada buruh.
Akibatnya tak tanggung-tanggung, tidak sedikit buruh yang harus dirumahkan bahkan kena PHK. Bertahan di tengah pandemi Virus Corona jenis baru juga sulit dilakukan pengusaha.
Advertisement
Baca Juga
Jika biasanya pada hari buruh yang sering disebut May Day ada aksi demonstrasi, longmars, dan aksi sosial seperti donor darah, maka kali ini tak ada lagi.
Tak hanya di Indonesia, cara serupa juga tetap dilakukan oleh buruh di seluruh dunia untuk menuntut kesejahteraan. Namun, tahukah Anda bagaimana bisa May Day terjadi ?
Seperti dikutip dari laman Independent.co.uk, Jumat (1/5/2020), berikut 4 fakta seputar May Day:
1. Asal-usul May Day
Pada masa lalu, di Belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere), May Day atau hari libur yang biasanya jatuh pada tanggal 1 Mei identik dengan festival musim semi, bunga, tarian dan nyanyian, serta piknik di ruang terbuka.
Namun, sejak Abad ke-19, May Day dikenal sebagai Hari Buruh atau hari solidaritas dan protes kaum pekerja.
Benang merah antara May Day dan hak-hak para pekerja bukan bermula dari negara komunis atau sosialis semacam Rusia atau Kuba, melainkan Amerika Serikat.
Kerusuhan anti-kapitalis terjadi pertama kali di Ohio pada tahun 1919. Mereka mengadvokasi peraturan kerja yang semula 10 hingga 16 jam menjadi delapan jam.
Advertisement
2. Disambut dengan Tiga Perayaan Besar
Ada tiga perayaan berbeda yang terjadi setiap akhir April sebagai penanda penyambutan May Day yang jatuh setiap tanggal 1 Mei.
Di Irlandia dan Skotlandia misalnya. Hari tersebut dikenal sebagai Beltane, sebuah perayaan yang jatuh para pertengahan Musim Semi.
Beltane dirayakan oleh seluruh penduduk desa dengan penyalaan api unggun sambil membaca ritual untuk melindungi tanaman dan ternak sembari melakukan pesta besar.
Kemudian May Day di Jerman, Finlandia dan Swedia disambut dengan istilah Malam Walpurgis. Acara ini dirayakan dengan bersukacita seperti menari dan menyanyi.
Festival lain yang menandai datangnya May Day juga dilakukan oleh orang-orang Romawi zaman dahulu. Mereka biasanya menyambut kedatangan Musim Panas dengan rasa bahagia.
3. Dirayakan dengan Menebang Pohon
Pada zaman dahulu, May Day juga identik dengan istilah Maypole -- aktivitas menebang pohon muda lalu ditanam di tanah kembali untuk menandai datangnya Musim Panas.
Setelah berdiri kokoh, warga akan melakukan ritual sambil menari-nari mengelilingi pohon muda tersebut.
Namun, dalam beberapa kasus pohon yang digunakan dibuat dari tiang yang nantinya bisa disimpan hingga tahun-tahun berikutnya.
Meski aktivitas semacam ini jarang dilakukan, masih ada sejumlah komunitas-komunitas di seluruh dunia yang melakukan ritual ini. Terutama wilayah Eropa hingga Amerika Utara.
Advertisement
4. Kerusuhan di Sejumlah Negara
Setiap tahunnya, selalu ada kericuhan yang terjadi akibat May Day. Di Inggris misalnya, pada 2000 dan 2001 ada protes besar-besaran yang terjadi di London.
Kala itu, patung Sir Winston Churchill dan monumen Cenotaph diserang. Alhasil, ada sekitar 95 orang ditangkap atas kejadian ini.
Protes-protes pun juga terjadi di tahun-tahun berikutnya. Puncaknya ada pada tahun 2013, dan berlanjut pada tahun 2014.