Perdana, Rusia Kerahkan Kapal AL Berisi Wanita Seluruhnya untuk Patroli

Untuk pertama kalinya, Rusia mengerahkan kru Angkatan Laut yang semua personilnya perempuan untuk berpatroli di Laut Hitam.

oleh Natasha Khairunisa AmaniLiputan6.com diperbarui 20 Jul 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2020, 07:00 WIB
Melihat Gaharnya Kapal-Kapal Perang Rusia
Sejumlah pelaut berjajar rapi di dek saat kapal perang Rusia berlayar selama parade Hari Angkatan Laut di Sungai Neva, Saint Petersburg, Rusia, Minggu (29/7). (AP Photo/Dmitri Lovetsky)

Liputan6.com, Jakarta- Angkatan Laut Rusia untuk pertama kalinya mengerahkan kru yang seluruh anggotanya perempuan untuk berpatroli di Laut Hitam pada 11 Juli (11/7).

Pengerahan kru perempuan AL ke Laut Hitam itu dilakukan dalam rangka persiapan perayaan Hari Angkatan Laut Rusia pada akhir bulan ini.

Berbagai simulasi selama perjalanan perdananya dilakukan oleh awak kapal yang menaiki kapal patroli itu, seperti yang dijelaskan Komandan Kru, Korporal Anna Brikez.

Anna Brikez mengatakan, "Hari ini, kami mempersiapkan kapal patroli untuk pertahanan dari serangan sabotase oleh musuh. Dipimpin oleh saya, kru dan saya melakukan peluncuran granat RGD-5 ke laut. Kami juga meninggalkan kapal, kami menyelamatkan diri dari kapal tenggelam. Kami menyelamatkan kru dan sebagian peralatan."

Saya pikir semua orang bekerja dengan sangat luar biasa, kami menyelesaikan semua tugas yang diberikan," ujar Anna Brikez.

Seorang mekanik mesin senior, yaitu Olga Chelkova, menjelaskan kepada Reuters apa yang mendorongnya untuk menjalani tugas itu.

Olga Chelkova menjelaskan, "Saya memutuskan untuk menjadi anggota kru karena ini sangat menarik. Ini menjanjikan, dan yang paling penting, ini merupakan eksperimen yang belum pernah dilakukan perempuan sebelumnya."

Perjalanan itu menandai langkah simbolis dalam upaya perempuan Rusia untuk memberikan kontribusi lebih aktif dalam angkatan bersenjata, yang merupakan institusi yang didominasi laki-laki, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (19/7/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

Pembatasan Izin Pekerjaan untuk Perempuan di Rusia Akan Diperpendek

Melihat Gaharnya Kapal-Kapal Perang Rusia
Sejumlah pelaut berjajar rapi di dek saat kapal perang Rusia berlayar selama parade Hari Angkatan Laut di Sungai Neva, Saint Petersburg, Rusia, Minggu (29/7). (Kirill Kudryavtsev/AFP)

Tetapi masih adanya tantangan bagi kaum perempuan di Rusia untuk memasuki Angkatan Laut.

456 pekerjaan dalam 38 industri yang tidak boleh dilakukan perempuan diuraikan dalam sebuah dekrit yang ditandatangani Presiden Vladimir Putin pada tahun 2000, karena "pekerjaannya berat dan kondisinya berbahaya."

Selain itu, peran kapten tidak ada dalam daftar, tetapi kelasi tetap ada. Selain merupakan langkah penting untuk menjajaki peran komando, menjalani pelatihan kelasi merupakan praktik standar bagi kadet laki-laki.

Komandan Kru kapal patroli, Anna Brikez pun menceritakan kebahagiaanya saat mendapat dukungan dari keluarga karena mendapat kesempatan untuk memimpin kru yang semua anggotanya perempuan di Armada Laut Hitam. 

"Ketika keluarga saya mendapati bahwa saya tidak hanya akan mengabdi di Angkatan Laut, tapi juga menjadi yang pertama memimpin kru yang semua anggotanya perempuan di Armada Laut Hitam, mereka mengatakan, 'bagus nak!' Ibu saya mengatakan 'Saya percaya sama kamu, bagus, kamu bisa melakukannya, kamu yang terbaik!' Suami dan putera saya juga mendukung. Semua mendukung!," ungkap Anna.

Daftar pekerjaan yang tidak boleh dilakukan perempuan berencana akan diperpendek oleh Pemerintah Rusia mulai tahun depan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya