Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Rusia dilaporkan telah mengajukan permintaan kepada Indonesia untuk menempatkan pesawat Angkatan Udara Rusia (VKS) di Pangkalan Angkatan Udara Manuhua, Biak, Papua. Laporan ini pertama kali disampaikan oleh situs militer Janes pada Senin (14/4/2025), dan langsung memicu perhatian luas dari berbagai pihak, termasuk Australia sebagai negara tetangga dekat Papua.
Menurut laporan tersebut, permintaan Rusia disampaikan usai pertemuan antara Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin dengan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Sergei Shoigu, pada Februari 2025.
Baca Juga
Dalam pembicaraan itu, Rusia disebut menginginkan penempatan sejumlah pesawat jarak jauh di Biak, yang landasannya digunakan bersama oleh pangkalan militer Manuhua dan Bandara Frans Kaisiepo.
Advertisement
Menanggapi isu tersebut, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak pernah memberikan izin kepada negara manapun untuk mendirikan atau memiliki pangkalan militer di wilayah kedaulatan Indonesia.
"Indonesia tidak pernah memberikan ijin kepada negara manapun untuk membangun atau memiliki pangkalan militer di Indonesia," ujar Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat dalam pernyataan tertulis yang diterima Kamis (16/4/2025).
"IIndonesia sebagai negara yang memiliki tradisi polugri yang bebas aktif akan menerima dan mengijinkan pesawat atau kapal militer negara lain dalam misi damai untuk berkunjung ke Indonesia," lanjut dia.
Selain isu militer, Biak memang telah lama menjadi bahan pembicaraan sebagai lokasi strategis untuk pembangunan pusat peluncuran satelit. Menurut Rolliansyah, pembahasan mengenai fasilitas tersebut telah dimulai sejak beberapa tahun lalu. Namun, hingga kini belum ada keputusan final yang diambil.