Liputan6.com, Sydney - Aksi polisi di Sydney, Australia, menuai kontroversi karena meminta seorang wanita untuk melepas pembalut mereka saat mencari narkoba. Kejadian ini merupakan bagian dari metode penggeledahan tubuh yang dikeluhkan banyak orang.
Dilaporkan BBC, Rabu (22/7/2020), peristiwa pelepasan pembalut terjadi pada Januari tahun lalu di depan kasino di Sydney. Polisi meminta seorang wanita untuk melepaskan pembalutnya saat mencari narkoba.
Advertisement
Baca Juga
Ternyata, tidak ditemukan narkoba pada wanita itu.Â
Kejadian penggeledahan baju banyak terjadi di konser musik di Sydney, meski tidak sampai melepas pembalut. Orang-orang yang digeledah seperti itu mengaku merasa dipermalukan.Â
Polisi berargumen penggeledahan di konser musik memang diperlukan setelah banyaknya kasus anak muda meninggal over dosis saat konser.
Seorang wanita yang menghadiri konser musik ada yang disuruh melepas celana dalamnya dan membungkuk. Polisi laki-laki yang memeriksanya juga bersikap tidak profesional.
Polisi New South Wales berkata sedang meninjau laporan-laporan itu. Sudah ada satu polisi yang dicopot dari jabatannya.Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Apakah Legal?
Berdasarkan hukum Australia, polisi bisa menggeledah baju jika situasinya serius. Polisi juga diminta agar sebisa mungkin tetap sopan ketika menggeledah.
Mencari di area-area genital dan rongga-rongga tubuh tidak diperbolehkan.
Jika yang digeledah adalah anak di bawah umur, maka orang tua atau wali harus hadir. Kecuali jika penggeledahan secepatnya diperlukan untuk alasan perlindungan atau mencegah penghancuran barang bukti.
Meski demikian, ada berbagai laporan polisi yang agresif saat melakukan penggeledahan semacam ini.
Tahun lalu, ada anak laki-laki berusia 14 tahun yang diminta memegang dan memperlihatkan alat kelaminnya di depan polisi. Hal itu berpotensi ilegal.
Sebuah petunjuk baru akhirnya dibuat pada Agustus lalu, agar para polisi bisa melakukan penggeledahan dengan cara yang benar.
Advertisement