Restoran di China Minta Maaf Usai Wajibkan Pengunjung Timbang Berat Badan

Ada-ada saja, untuk mengurangi sampah atau limbah makanan di China, restoran ini justru menimbang berat badan para pengunjung.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Agu 2020, 19:31 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2020, 19:31 WIB
Memulai Topik Pembicaraan dengan Mengomentari Bentuk Tubuh
Ilustrasi Timbangan Berat Badan Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Changsha - Sebuah restoran di China meminta maaf setelah mewajibkan calon pengunjung untuk menimbang berat badannya dan memesan makanan yang sesuai dengan proporsi massa tubuh mereka.

Peraturan ini diterapkan setelah ada regulasi nasional untuk mengurangi sampah makanan.

Restoran daging sapi di kota Changsha menempatkan dua timbangan besar di pintu masuknya pekan ini.

Kemudian, mereka meminta pengunjung untuk menimbang berat badan ke dalam aplikasi yang kemudian akan menyarankan item menu yang sesuai.

Tanda-tanda bertuliskan "hemat dan rajin, promosikan makanan bersih dari piring" dan "operasi piring kosong" juga tertulis.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:


Restoran Menerima Kritik Besar

[Fimela] daging sapi
ilustrasi daging sapi kurban | pexels.com/@mali

Restoran itu kemudian menerima kritik besar-besaran di media sosial. Tagar mengenai restoran itu juga telah mencapai 300 juta views di media sosial Weibo. 

Kebijakan tersebut menimbulkan keributan di media sosial Tiongkok.

Tagar tentang restoran tersebut telah dilihat lebih dari 300 juta kali di platform sosial Weibo.

Restoran itu mengatakan "sangat menyesal" atas interpretasinya terhadap pengurangan sampah makanan nasional.

"Niat awal kami adalah untuk menganjurkan menghentikan limbah dan memesan makanan dengan cara yang sehat. Kami tidak pernah memaksa pelanggan untuk menimbang diri mereka sendiri," katanya dalam permintaan maaf yang diposting online.

Presiden Xi Jinping memulai kampanye pengurangan limbah makanan pekan ini, menyebut tingkat pemborosan pangan nasional "mengejutkan dan menyedihkan".

Menyusul pesan Presiden Xi, Asosiasi Industri Katering Wuhan mendesak restoran di kota untuk membatasi jumlah hidangan yang disajikan untuk pengunjung - menerapkan sistem di mana kelompok harus memesan satu hidangan lebih sedikit dari jumlah pengunjung.

TV pemerintah juga mengkritik penyiar langsung yang memvideo diri mereka sendiri dengan jumlah makanan yang besar. 

 

Reporter: Yohana Belinda

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya