Kasus COVID-19 di Hong Kong Turun, Bioskop dan Salon Bakal Dibuka Lagi

Menteri Pangan dan Kesehatan Hong Kong berkata tak mungkin menunggu sampai nol kasus penularan Virus Corona COVID-19 sebelum melonggarkan aturan sosial distancing.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 25 Agu 2020, 17:41 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2020, 17:41 WIB
Jalanan Hong Kong yang Ramai di Tengah Laporan Kasus Baru Corona
Dua wanita mengenakan masker sebagai tindakan pencegahan Covid-19 saat berjalan di Hong Kong (13/5/2020). Dua orang di Hong Kong dinyatakan positif Covid-19, mengakhiri perjalanan 24 hari tanpa kasus baru yang mulai melonggarkan peraturan jarak sosial. (AFP/Anthony Wallace)

Liputan6.com, Hong Kong - Hong Kong akan melonggarkan aturan social distancing pada pekan ini karena kasus Virus Corona (COVID-19) yang melandai. Beberapa jenis bisnis akan kembali beroperasi.

Menurut laporan AP News, Selasa (25/8/2020), salon kecantikan dan bioskop bisa kembali buka. Aturan makan di restoran juga akan dilonggarkan.

Saat ini, restoran di Hong Kong dilarang menyediakan layanan makan di tempat setelah pukul 18.00 sore. Mulai Jumat besok, restoran boleh menerima tamu untuk makan sampai pukul 21.00.

Warga juga akan dibolehkan untuk olahraga di luar ruangan tanpa mengenakan masker. Hong Kong masih menyebut situasi ini sebagai new normal.

Kasus COVID-19 di Hong Kong melonjak sejak bulan lalu. Pemerintah berkata tak mungkin menunggu sampai tak ada kasus untuk melonggarkan aturan social distancing.

"Di bawah new normal, tidaklah mungkin bagi kita untuk menunggi hingga tak ada lagi kasus lokal sebelum melonggarkan aturan-aturan social distancing," ujar Menteri Pangan dan Kesehatan Hong Kong Sophia Chan.

Kasus harian COVID-19 di Hong Kong tercatat menurun. Pada Senin kemarin, jumlah kasus baru hanya sembilan orang saja.

Berdasarkan informasi Kementerian Luar Negeri, ada total 14 WNI yang positif COVID-19 di Hong Kong, 10 pasien sudah sembuh dan sisanya masih dirawat.

Total kasus COVID-19 di Hong Kong mencapai 4.692 kasus dan 77 pasien meninggal dunia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Sekolah di Seoul Tutup Lagi Akibat Lonjakan Kasus COVID-19

Rutinitas Baru Pelajar SMA di Korea Pasca Pandemi Covid-19
Seorang siswa senior disambut oleh seorang guru, kedua dari kanan, pada saat kedatangannya di Sekolah Tinggi Kyungbock di Seoul, Korea Selatan, Rabu, (20/5/2020). (AP Photo/Ahn Young-joon)

Pemerintah Korea Selatan memerintahkan agar sekolah di Seoul dan sekitarnya ditutup. Murid-murid kini kembali belajar secara online.

Perintah penutupan ini karena ada lonjakan kasus COVID-19 di Korea Selatan. Dalam seminggu terakhir, beberapa kali kasus harian menembus 300, dan mayoritas kasus berasal dari Seoul. 

Dilansir Yonhap, Kementerian Pendidikan setempat hari ini mengumumkan bahwa semua murid sekolah di Seoul, Incheon, dan Provinsi Gyeonggi akan belajar secara online. Aturan ini berlaku hingga 11 September.

Murid TK juga harus belajar di rumah. Akan tetapi, senior SMA masih harus belajar di sekolah, sebab mereka akan ikut ujian masuk universitas pada awal Desember mendatang.

Korea Selatan sejak Mei lalu sudah membuka lagi sekolah. Protokol kesehatan juga dijalankan.

Namun, sejak dua minggu terakhir saja ada 150 murid, serta 43 guru dan staf yang dinyatakan positif COVID-19 di area Seoul.

Persebaran COVID-19 di Seoul melonjak karena dipengaruhi acara gereja Sarang Jeil. Acara itu melanggar protokol kesehatan dan banyak pesertanya yang positif COVID-19.

Berdasarkan data CDC Korea Selatan hari ini, ada tambahan 280 kasus COVID-19 di negara itu. Mayoritas kasus baru berasal dari Seoul, yakni 134 pasien.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya