India Larang Aplikasi PUBG dan WeChat Milik China

India terus mencekal berbagai aplikasi dari China.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 03 Sep 2020, 09:39 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2020, 06:30 WIB
Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden China Xi Jinping memimpin dua negara yang sama-sama memiliki senjata nuklir. (AP/Manish Swarup)
Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden China Xi Jinping memimpin dua negara yang sama-sama memiliki senjata nuklir. (AP/Manish Swarup)

Liputan6.com, New Delhi - India terus menambah daftar aplikasi China yang mereka cekal. Sebelumnya, aplikasi TikTok sudah dilarang. 

Pada Rabu kemarin, India melarang 118 aplikasi dari China. Perusahaan-perusahaan yang aplikasinya kena cekal yakni PUBC Mobile Nordic Map, Livik, PUBG Mobile Lite, WeChat Work, Baidu, dan Tencent Weiyun.

Berdasarkan laporan Time of India, Kamis (3/9/2020), menyebut totalnya ada 224 aplikasi terkait China yang dilarang hingga hari ini. Jumlah itu sudah termasuk 59 aplikasi yang lebih awal dilarang.

Kementerian Informasi dan Teknologi India berkata aplikasi-aplikasi itu dilarang karena masalah kedaulatan, integritas, pertahanan, keamanan, dan ketertiban publik di India.

Aplikasi dari China itu diduga mencuri data pengguna.

"Kementerian telah menerima banyak komplain dari banyak sumber, termasuk beberapa laporan tentang penyalahgunaan beberapa aplikasi mobile yang tersedia di platform Android dan iOS karena mencuri dan diam-diam mengirimkan data pengguna tanpa izin ke server-server yang berlokasi di luar India," tulis kementerian terkait.

Kondisi politik antara India dan China semakin tegang usai bentrokan di perbatasan Lembah Golan pada Juni lalu.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Bentrok Dengan Militer China di Perbatasan, 1 Tentara Pasukan Khusus India Tewas

Perdana Menteri Narendra Modi.
Perdana Menteri India Narendra Modi memberi semangat ke pasukan militer di perbatasan. Dok: PIB India

Pekan ini, salah satu tentara anggota Pasukan Khusus India tewas dalam bentrokan dengan militer China di perbatasan Himalaya yang menjadi sengketa.

Tentara yang tewas dalam bentrokan tersebut diketahui berasal dari Tibet. 

Dikutip dari AFP, Rabu 2 September 2019, dari dua insiden yang terjadi dalam 48 jam terakhir, kematian tentara itu merupakan yang pertama dilaporkan di perbatasan yang telah menjadi lokasi ketegangan antara India dan China dalam beberapa bulan terakhir.

Sebelumnya, dalam bentorkan serupa dua bulan lalu, setidaknya 20 tentara India telah tewas.

Pada tahun 1962 silam, India dan China berperang di perbatasan. Kedua Negara pun saling memberikan tuduhan tentang usaha melakukan pelanggaran perbatasan di wilayah Ladakh, dalam upaya mengubah status wilayah.

Bentrokan terbaru itu terjadi pada Sabtu malam (29 Agustus) waktu setempat.  

China maupun India belum mengumumkan adanya korban. 

Tetapi seorang anggota parlemen Tibet yang tengah berada dalam pengasingan, Namghyal Dolkar Lhagyari, mengatakan kepada AFP bahwa satu tentara yang berasal dari Tibet "menjadi martir dalam bentrokan" tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya