Liputan6.com, Paris - Sebuah serangan telah terjadi terhadap dua petugas polisi yang ditembak dan senjata mereka dicuri saat mereka melakukan operasi pengawasan di pinggiran kota Paris, Prancis.
Salah satu petugas berada dalam kondisi kritis setelah ditembak empat kali, sementara yang lainnya ditembak dua kali setelah mereka diseret keluar dari mobil tak bertanda dan dipukuli pada Rabu malam. Demikian seperti mengutip laman AFP, Jumat (9/10/2020).
Advertisement
"Mereka ditarik dari mobil dan diserang, kemudian ditembak dan senjata dinas mereka dicuri," kata Ludovic Collignon dari serikat polisi Aliansi.
Walikota Herblay, tempat serangan itu terjadi, mengatakan tiga orang berhasil merebut senjata petugas dan menembak mereka.
"Saya tidak berpikir mereka (pelaku) menyadari bahwa mereka (korban) adalah polisi," kata Philippe Rouleau kepada televisi BFM.
"Di tengah pertempuran, para penyerang merebut senjata mereka dan menembaknya dari jarak dekat."
Respons PM Hingga Menteri
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin menggambarkan tindakan ini sebagai "kekerasan yang belum pernah terdengar."
Ia juga menjanjikan di Twitter bahwa "segala sesuatu akan dilakukan untuk menemukan pelakunya".
"Ini adalah tragedi yang tidak dapat diterima, dan jelas saya berharap mereka yang bertanggung jawab akan ditangkap dan diadili," Menteri Kehakiman Eric Dupond-Moretti mengatakan pada BFM.
Valerie Pecresse, presiden sayap kanan wilayah Ile-de-France yang mengelilingi ibu kota, mengatakan di Twitter "serangan kekerasan harus mengingatkan semua orang yang lupa bahwa menegakkan hukum adalah komitmen yang membahayakan hidup Anda".
"Apa yang diperlukan pemerintah untuk menanggapi masalah ini dengan serius dan mengumumkan tindakan keras besar-besaran terhadap kejahatan?" tulis pemimpin sayap kanan, Marine Le Pen.
Sementara itu, Perdana Menteri Prancis Jean Castex mencap pelaku sebagai "pengecut" karena telah menembak dan mengakibatkan luka serius terhadap dua petugas polisi.
"Orang-orang pengecut yang dengan kejam menyerang dua petugas polisi kami juga menargetkan Republik: mereka tidak akan pernah menerima bahwa nyawa orang yang melindunginya terancam," tulisnya.
“Solidaritas untuk keluarga dari pahlawan kita sehari-hari dan dukungan yang tak tergoyahkan untuk kolega mereka.”
Beberapa politisi memanfaatkan serangan itu untuk menuduh pemerintah pusat Presiden Emmanuel Macron gagal menangani kejahatan, khususnya di lingkungan yang keras di pinggiran kota Paris yang luas.
Advertisement